Jumat, 25 April 2025

Tiga Alasan Lubang Biopori Bisa Mencegah Terjadinya Banjir

PEMERINTAHAN   Nov 15, 2020  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 13.314 Kali


90IMG_20201115_231144.JPG


Pekan Gotong Royong Bekasi Bebas Banjir

CIKARANG PUSAT - Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja telah mencanangkan Pekan Gotong Royong Bekasi Bebas Banjir, pada Sabtu (14/11/20). Gerakan serentak ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir di musim penghujan tahun ini.

Selain menyerukan dimulainya gerakan bersih-bersih lingkungan di seluruh penjuru Kabupaten Bekasi, Bupati Eka juga mencanangkan pembuatan Sejuta Lubang Biopori untuk membantu resapan air di musim hujan.

Sering kali, banjir terjadi karena sistem drainase yang tidak baik, terutama di daerah padat penduduk, daya serap air berkurang karena luas tanah yang semakin minim dan semakin banyaknya tanah yang tertutup beton.

Karena itu diperlukan solusi untuk meminimalisir terjadinya banjir akibat tingginya curah hujan. Salah satunya melalui pembuatan Lubang Biopori atau Lubang Resapan Biopori (LRB).

Berikut ini 3 alasan kenapa lubang resapan Biopori bisa menjadi solusi alternatif untuk mengatasi banjir.

1. Mempercepat Penyerapan Air Hujan.

Lubang resapan biopori dapat membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah. Selain itu, sampah organik yang ada di dalam lubang merupakan makanan dari cacing tanah. Cacing yang masuk ke dalam lubang akan membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah ketika menuju ke lubang yang berisi sampah organik. Hal ini tentu akan membuat air lebih cepat meresap ke dalam tanah.

2. Meningkatkan Kapasitas Tanah Menampung Air.

Terowongan-terowongan kecil yang dibuat oleh cacing tanah akan meningkatkan luas permukaan tanah. Hal ini tentu akan membuat kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat. Bahkan, lubang resapan biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi 40 kali lipat.

3. Bisa Dibuat di Lahan Terbatas.

Lubang Biopori bisa dibuat di berbagai jenis lahan asalkan lahan tersebut berada pada area terbuka yang terkena air hujan, seperti di halaman rumah, sekitar pepohonan, tempat parkir dan tempat terbuka lainnya.

Bayangkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan membuat lubang resapan biopori, maka jumlah air hujan yang segera masuk ke tanah akan banyak sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. (**)

Source : DMC (Disaster Management Center) Dompet Dhuafa.

Reporter : Muh Ikbal

Editor : Yus Ismail

Berita Lainnya

MUI dan Lapas Cikarang Sepakat Dirikan Ponpes dan Sekolah bagi Warga Binaan
PEMERINTAHAN   Apr 24, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Halalbihalal MUI, Perkuat Sinergi Ulama-Umaro dalam Membangun Kabupaten Bekasi
PEMERINTAHAN   Apr 24, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Bupati Bekasi Ade Kunang : Pemanfaatan Maggot Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
PEMERINTAHAN   Apr 24, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Kurangi Pemborosan Pangan, Pemkab Bekasi Luncurkan Program Ali Topan
PEMERINTAHAN   Apr 24, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Dinilai Berhasil dalam Pengolahan Sampah Warga, Bupati Ade Kunang Apresiasi PDUST Desa Mekarmukti
PEMERINTAHAN   Apr 24, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik