Kunjungi PT. Maggot Indonesia Lestari
SETU – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, melakukan peninjauan ke Pusat Biokonversi PT Maggot Indonesia Lestari yang terletak di Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Kamis (24/04/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk mengeksplorasi solusi pengelolaan sampah berkelanjutan, dengan memanfaatkan maggot (larva black soldier fly/BSF) sebagai alternatif pengurai sampah organik.
Dalam peninjauan tersebut, Bupati Bekasi didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Donny Sirait, dan sejumlah pejabat terkait lainnya. Rombongan diterima langsung oleh pihak manajemen PT Maggot Indonesia Lestari yang memberikan paparan tentang proses biokonversi limbah organik menjadi pakan ternak berkualitas melalui pemanfaatan maggot.
Bupati Bekasi memberikan apresiasi terhadap inovasi yang diterapkan oleh PT Maggot Indonesia Lestari. Ia menyebut bahwa pemanfaatan maggot sangat potensial untuk diterapkan di Kabupaten Bekasi, yang memiliki volume sampah rumah tangga dan pasar yang sangat besar, terutama sampah organik.
“Ini adalah solusi konkret dan ramah lingkungan yang dapat membantu menyelesaikan masalah sampah, sekaligus membuka peluang ekonomi dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Bupati.
Bupati juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang terpadu dan efektif. Ia menambahkan bahwa Pemkab Bekasi berkomitmen untuk mendukung pengembangan teknologi berbasis biokonversi ini, terutama di wilayah-wilayah padat penduduk.
Pihak PT Maggot Indonesia Lestari menjelaskan bahwa teknologi biokonversi dengan maggot dapat mengurangi limbah organik hingga 70 persen dalam waktu yang relatif singkat, menghasilkan produk akhir berupa kompos dan maggot kering yang bernilai jual tinggi sebagai pakan ternak alternatif. Proses ini tidak hanya efisien dalam mengelola sampah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Kunjungan Bupati Bekasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam pengembangan ekosistem pengelolaan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan di Kabupaten Bekasi.
Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan, serta mendorong penerapan model pengelolaan serupa di kecamatan-kecamatan lainnya untuk mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA).
Reporter : Arif Tiarno
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 9
Pengunjung Bulan ini : 274185
Total Pengunjung : 4101969