CIKARANG UTARA – Dalam rangka mendukung program nasional Penanaman Satu Juta Pohon Matoa dan memperingati Hari Bumi 2025, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bekasi menanam 2.000 pohon matoa di Komplek Masjid Al Barkah, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Cikarang Utara, Selasa (22/4/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari peluncuran program AstaProtas (Aksi Strategis Penanaman Pohon Serentak) yang turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Sekretaris MUI Kabupaten Bekasi KH Ahmad Sanukri, Kasi Bimbingan Masyarakat (Binmas) Kemenag Nedi Junaedi, Camat Cikarang Utara, serta tokoh lintas agama dan masyarakat.
Kasi Binmas Kemenag, Nedi Junaedi, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari program prioritas Menteri Agama RI yang sejalan dengan visi Presiden dalam Nawa Cita dan Asta Cita, khususnya dalam isu lingkungan hidup dan moderasi beragama.
“Melalui penanaman pohon ini, kami menggabungkan nilai-nilai moderasi beragama dengan upaya pelestarian alam demi kemaslahatan umat,” ujar Nedi.
Sebagai bagian dari alokasi Jawa Barat yang menerima 50.000 pohon matoa, Kabupaten Bekasi mendapat kuota sebanyak 2.000 pohon. Pohon-pohon ini akan ditanam secara bertahap di 23 kecamatan di seluruh wilayah Bekasi, melibatkan Kantor Urusan Agama (KUA), penyuluh agama, dan penghulu setempat sebagai penggerak utama di lapangan.
Nedi juga menekankan bahwa program ini bukan hanya sekadar aksi simbolis, tetapi menjadi cikal bakal kolaborasi lintas sektor yang lebih luas. Ke depan, penanaman pohon akan dikembangkan melalui sinergi dengan Pemkab Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, dan instansi terkait lainnya.
Sebelumnya, aksi serupa telah dilakukan di Pondok Pesantren Baqiatussolihat, Cibarusah. Kemenag Kabupaten Bekasi berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan lingkungan berkelanjutan sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat dan bangsa.
Di akhir acara, Nedi Junaedi mengajak seluruh masyarakat Bekasi untuk berperan aktif dalam gerakan penghijauan.
“Mari kita hijaukan bumi Indonesia, khususnya Kabupaten Bekasi. Bekasi hijau, Bekasi sejahtera, Bekasi yang maju,” pungkasnya.
Dengan terlaksananya penanaman 2.000 pohon matoa ini, Kementerian Agama Kabupaten Bekasi tidak hanya menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan tanggung jawab terhadap bumi.
Program ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu lingkungan hidup dan berkontribusi pada terciptanya Bekasi yang hijau, bersih, dan sejahtera.
Sebagai bagian dari gerakan penghijauan yang lebih besar, penanaman pohon ini menjadi langkah awal menuju sinergi antara masyarakat, lembaga keagamaan, dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Reporter : Jaja Jaelani
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 8
Pengunjung Bulan ini : 274176
Total Pengunjung : 4101960