KEDUNGWARINGIN - Puskesmas Kedungwaringin gencar melakukan pengasapan (fogging) di rumah warga Perumahan Kedungwaringin. Hal ini dilakukan untuk mencegah dan memberantas sarang nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) yang sangat identik dengan musim hujan.
Kepala Puskesmas Kedungwaringin, dr. Ahmad Hidayat mengatakan, penggunaan fogging hanya efektif untuk mengentaskan nyamuk dewasa saja. Oleh karena itu, Abatisasi juga kerap dilakukan agar dapat membunuh larva atau jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti sehingga dapat mencegah siklus perkembangbiakan larva menjadi nyamuk dewasa.
"Hal ini dilakukan agar jangan sampai nyamuk-nyamuk ini hanya setengah mati saja, melainkan siklus perkembangan dari nyamuk-nyamuk tersebut memang benar-benar dapat terputus secara keseluruhan," ujarnya pada Rabu, (15/05/2024).
Selanjutnya, kata dia, langkah lain yang diambil yakni penyelidikan epidemiologi DBD. Tujuannya yakni untuk mengetahui ada tidaknya kasus DBD serta terjadinya potensi meluasnya penyebaran penyakit pada wilayah tersebut.
"Langkah yang kita ambil juga yaitu penyelidikan epidemiologi, kita mendatangi dan mengunjungi beberapa rumah dan melihat sejauh mana tempat-tempat bersemayam nyamuk tersebut dalam radius kurang lebih 100 meter. Apabila terdapat kemungkinan yang terjadi, maka kita akan memberikan bubuk abate serta mengimbau warga untuk melakukan 3 M," jelasnya.
Selain itu, kata dia, Puskesmas Kedungwaringin juga secara intensif gencar melakukan sosialisasi atau edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal ini guna menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan.
"Selebihnya kita terus membangun kolaborasi dengan lintas sektoral, karena ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak kesehatan saja, melainkan menjadi tanggung jawab dan kesadaran bersama dalam penerapan PHBS di lingkungan," imbuhnya.
Ahmad Hidayat mengimbau, supaya masyarakat dapat memprioritaskan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan prinsip 3 M (menguras, menutup, dan mengubur) secara mandiri di tempat tinggal masing-masing.
"Saya berharap masyarakat tidak hanya mengandalkan pelayanan kesehatan, tapi bagaimana mereka sadar bahwa kesehatan itu penting bagi diri mereka sendiri. Karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati," harapnya.
Reporter : Refki Maulana
Editor : Fuad Fauzi
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 8
Pengunjung Bulan ini : 274176
Total Pengunjung : 4101960