BABELAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mengerahkan personel dan bantuan logistik ke wilayah terdampak banjir akibat tingginya intensitas hujan sejak Selasa (28/01). Salah satu wilayah yang menerima bantuan adalah Desa Babelan Kota, Kecamatan Babelan.
BPBD juga terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Barat dan pusat untuk memantau serta melaporkan kondisi titik rawan banjir di Kabupaten Bekasi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi menjelaskan, pihaknya telah mengerahkan personel sejak pagi untuk melakukan berbagai tugas di lapangan, termasuk evakuasi, asesmen, serta distribusi logistik. Ada sekitar 320 jiwa yang mengungsi karena terdampak banjir di Desa Babelan Kota, Kecamatan Babelan.
"Ada tim dari BPBD Provinsi Jawa Barat yang juga menurunkan bantuan logistik. Kami bersama Destana, FPRB, telah menyebar personel dengan mobil, perahu dan model pelampung, kita sebar ke tujuh kecamatan terdampak untuk asesmen, evakuasi dan distribusi logistik," jelas Dodi pada Rabu (29/01/2025).
Sementara distribusi logistik ke desa tersebut di antaranya air mineral sembilan dus, mie lima dus dan paket sembako sebanyak 10 pcs. Ada kebutuhan yang mendesak untuk warga yang mengungsi seperti terpal, selimut, tikar, makanan siap saji, air mineral, obat-obatan, kebutuhan balita dan anak-anak serta perlengkapan MCK.
Saat ini kondisi rumah warga di titik tersebut masih berada di kurang lebih 50-80 Cm.
Selain Kecamatan Babelan, enam kecamatan lain yang terdampak banjir adalah Tarumajaya, Sukawangi, Sukatani, Tambelang, Sukakarya dan Karangbahagia.
Bantuan logistik disalurkan melalui pihak kecamatan dan desa sesuai dengan kebutuhan serta ketersediaan logistik di BPBD. Untuk memastikan bantuan mencukupi, BPBD juga mengarahkan koordinasi dengan Baznas dan Dinas Sosial Kabupaten Bekasi.
"Karena jika hanya mengandalkan BPBD, bantuan bisa kurang. Oleh karena itu, kami juga mengarahkan koordinasi dengan Baznas dan Dinas Sosial," jelasnya.
Terkait kondisi terkini, Dodi menyampaikan bahwa pantauan BPBD Kabupaten Bekasi menunjukkan beberapa titik mulai surut. Namun, banjir masih berupa genangan yang berangsur surut.
Menurutnya, banjir tidak hanya disebabkan oleh hujan lokal, tetapi juga oleh kiriman air dari hulu. Kali Bekasi, misalnya, menerima aliran air dari hulu yang berdampak pada Kecamatan Babelan, Tarumajaya, dan Sukawangi. Selain itu, Kali Cikarang dan Sungai Citarum juga mengalami peningkatan debit air, mempengaruhi wilayah seperti Sukatani, Karangbahagia, Sukakarya, Cikarang Timur, Kedungwaringin, Bojongsari, Pebayuran, Cabangbungin, hingga Muaragembong.
BPBD mengingatkan kecamatan dan desa di sepanjang aliran sungai tersebut untuk terus memantau debit air serta kondisi tanggul guna mengantisipasi potensi banjir susulan.
"Sering kali di wilayah kita tidak turun hujan, tetapi hujan deras di Bogor menyebabkan banjir di sini. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar sungai perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kenaikan debit air," ujar Dodi.
Dodi juga mengimbau warga Kabupaten Bekasi untuk tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di sepanjang aliran sungai, karena hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
"Warga yang berada di sekitar aliran sungai harus waspada terhadap kemungkinan kiriman air yang dapat meningkatkan debit air secara tiba-tiba," pungkasnya.
Reporter : Fajar CQA
Editor : Fuad Fauzi
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 6751
Pengunjung Bulan ini : 424594
Total Pengunjung : 3691875