MELIHAT AKTIFITAS JASA PENUKARAN UANG YANG MENJAMUR DI KABUPATEN BEKASI
Memasuki musim mudik Hari Raya Idul Fitri, jasa penukaran uang baru menjamur dimana-mana. Bukan hanya di Jalan Alteri, tradisi musiman ini bisa ditemukan di sejumlah kawasan yang ada di Kabupaten Bekasi.
DANI IBRAHIM-Tambun Selatan
TIDAK sulit menemukan jasa penukaran urang jelang Idul Fitri tiba. Karena keberadaannya mudah ditemukan. Paling banyak ada di Jalan Raya Pantura Cikarang. Juga, di Jalan Kalimalang Kabupaten Bekasi.
Namun, sangat jarang yang menjual sendiri. Umumnya, mereka berkelompok dan berderet dengan jarak 50 hingga 100.
Dikriani (32), salah satu pelaku jasa penukaran uang di Jalan Kalimalang, Desa Tambun Kecamatan Tambun Selatan menyatakan, dirinya sudah mulai mangkal dari sejak tanggal 25 April 2022. Tiap Tahun, kata dia, dirinya selalu menjalankan usahanya dalam jasa penukaraan uang baru.
“Ngebantu juga kok. Jadi kalau ngasih THR (Tunjangan Hari Raya) pada anak sodara gak pusing. Itu aja sih niatnya. Saya udah lama, tapi tahun kemaren enggak, karena ada Covid-19. Gak ada yang mudik juga,” ujarnya belum lama ini.
Ia menuturkan, ikut jasa penukaran uang baru awalnya diajak teman. Jadi, kata dia, ada sekitar delapan orang yang bersamanya yang fokus menerima jasa penukaran uang di Jalur Kalimalang.
Dia bersama kawannya membuka lapak lebih awal agar masyarakat tidak kesulitan menukarkan uang untuk persiapan Lebaran.
“Kita bareng- bareng. Gak jauh dari sini, mendekati Cikarang (Cikarang Pusat) juga banyak. Tapi ya gitu, kelompok- kelompok deh," ujarnya.
Tidak hanya di Jalur Kalimalang, Di Jalan Arteri Cikarang- Karawang, jasa penukaran uang baru jauh lebih massif. Tepatnya di Lemah Abang, Cikarang Utara, jasa penerimaan uang baru lebih mudah ditemukan.
Penerima jasa penukarang uang Rizal (43), asal Desa Karang Asih mengaku memanfaatkan momentum masa mudik Lebaran tahun ini untuk menambah penghasilannya.
Pria yang bekerja sebagai buruh pabrik ini sengaja mengambil momen arus mudik untuk menambah pengasilan. Dirinya, menyiapkan penukaran uang mulai dari pecahan Rp 2 Ribu sampai Rp20 Ribu dengan minimal penukaran sebesar Rp100 Ribu.
Ia mengungkapkan, pecahan uang yang paling banyak diburu oleh masyarakat biasanya pecahan Rp2 ribu sampai Rp5 Ribu rupiah. Dengan sistem tarif penukaran diambil 10 Persen.
"Kalau penukaran gak mahal. kalau Rp200 jadi Rp220 Ribu dan seterusnya, hanya 10 Persen aja keuntungannya," ujar dia.
Diakui atau tidak, warga masyarakat lebih memilih untuk mendatangi jasa penukaran uang baru. Pertimbangannya, karena antrian di bank akan menghabiskan waktu.
“Alhamdulillah, sejauh ini lancar dan banyak warga yang datang. Dan malah suka kurang,” tukasnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung, Sidik mengakui bahwa adanya Jasa uang baru sangat memudahkan baginya untuk memperoleh uang pecahan.
“Saya menghitung jumlah keponakan, jadi gak banyak. Dengan adanya jasa ini saya rasa memudahkan daripada harus ngantri di bank,” tukasnya. (*)
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 542
Pengunjung Bulan ini : 260383
Total Pengunjung : 2850795