CIKARANG PUSAT - Kecamatan Kedungwaringin menargetkan mampu menembus 3 besar pada Cabang Karya Tulis Ilmiah Qur'an (KTIQ) pada Musabaqoh Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke-57 tingkat Kabupaten Bekasi.
Hal tersebut disampaikan oleh ofisial KTIQ Kecamatan Kedungwaringin, Ainur Rofiq saat dijumpai di lokasi perlombaan Cabang KTIQ MTQH ke-57 yang berlangsung di Aula Gedung PKK dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bekasi pada Rabu, (19/11/2025).
Ainur Rofiq menyampaikan ofisial Kedungwaringin tahun ini hanya menurunkan satu peserta putri dari lingkungan pondok pesantren yang dinilai memiliki kemampuan mumpuni dalam penulisan ilmiah.
Terkait dengan lomba KTIQ, Ainur menambahkan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan matang sejak satu bulan sebelum pelaksanaan lomba.
“Insya Allah kami optimis bisa masuk tiga besar, mengingat jika melihat dari persiapannya peluang masih terbuka. Karena dalam KTIQ ini tidak dinilai 100 persen hanya dari presentasi. Tapi dewan hakim menyampaikan 80 persen penilaian dilihat dari karya tulis ilmiahnya, bukan hanya presentasi,” ujarnya.
Adapun karya ilmiah yang diusung peserta Kedungwaringin mengangkat tema tentang cinta dan spiritualitas yakni tentang hubungan antara kecintaan kepada dunia (hubbu al-dunya) dan kecintaan kepada Allah (hubbu ilahi). Tema ini dipilih karena dinilai relevan dengan fenomena yang terjadi di kalangan anak muda masa kini.
“Banyak anak muda sekarang mudah FOMO (Fear of Missing Out/takut ketinggalan-red) hanya karena persoalan materi (tidak punya uang), masalah karier, atau tuntutan sosial sehingga bisa mengakibatkan stres bahkan sampai bunuh diri. Melalui karya ini, kami ingin mengingatkan bahwa pentingnya keseimbangan antara urusan dunia dan ikatan spiritual kepada Allah SWT,” kata Ainur.
Dirinya juga mengaku puas dengan performa peserta dari Kedungwaringin yang tampil percaya diri, berani, serta mampu menunjukkan kemampuan secara mandiri. Ia menyebut, ofisial hanya memberi arahan dan pengalaman berdasarkan keterlibatannya di KTIQ pada tahun-tahun sebelumnya.
“Sebenarnya saya cukup puas, kemampuannya muncul dari diri sendiri baik dari kemandirian maupun keberaniannya. Tidak ada paksaan dari ofisial, kami sebagai ofisial hanya memberikan pengalaman dan masukan, karena saya juga pernah mengikuti Lomba KTIQ pada tahun sebelumnya. Jadi saya hanya memberi saran berdasarkan beberapa poin yang telah disampaikan panitia,” jelasnya.
Ainur mengharapkan Kecamatan Kedungwaringin mampu mengukir prestasi terbaik pada cabang KTIQ pada MTQH ke-57 tingkat Kabupaten Bekasi tahun ini.
Reporter : Refki Maulana
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 8
Pengunjung Bulan ini : 438802
Total Pengunjung : 4103568