CIKARANG BARAT — Puluhan siswa dari berbagai wilayah Jabodetabek antusias mengikuti kegiatan Jambore Adiwiyata 2025 yang digelar di Perumahan Telaga Sakinah, Desa Tega Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Sabtu (12/07/2025).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi dengan Dewan Pimpinan Wilayah Himpunan Penggiat Adiwiyata Nasional (DPW HPAI). Peserta berasal dari kalangan pendamping dan kader Adiwiyata tingkat SD, SMP, dan SMA, yang masing-masing mengirimkan satu pendamping dan satu siswa sebagai peserta.
Dedi Kurniawan, perwakilan DLH Kabupaten Bekasi sekaligus sebagai Direktur Litbang Bambu Foundation, hadir sebagai pemateri dengan membawakan topik “Pemanfaatan Kompos Sampah Dapur untuk Ketahanan Pangan”.
Dalam kesempatan tersebut Dedi menyampaikan, Kabupaten Bekasi menghasilkan lebih dari 2.000 ton sampah setiap hari, dengan lebih dari 60 persen di antaranya merupakan sampah organik rumah tangga. Jika dikelola dengan baik, potensi ini dapat menjadi media tanam ramah lingkungan yang mendukung ketahanan pangan dari skala rumah tangga.
“Area di perumahan ini terasa sejuk karena banyak pohon yang rindang. Pohon-pohon ini tidak dipupuk, tetapi tetap subur karena mendapatkan nutrisi dari daun-daun yang gugur, konsep ini disebut self-sufficient. Hari ini kita akan membuat media tanam dari sampah dapur menggunakan polybag,” ujar Dedi saat memberikan materi.
Selain itu, peserta juga mendapatkan pelatihan langsung membuat kompos dari sisa dapur dan praktik pembuatan fungisida serta herbisida alami dari bahan organik rumah tangga.
Sementara itu, M. Suhapli, Ketua Forum Bank Sampah Indonesia, turut hadir membagikan pengalaman sukses dalam mengelola sampah di lingkungan perumahan. Suhapli menceritakan proses awal membangun kesadaran warga melalui voting untuk membuat tempat sampah terpilah, hingga akhirnya mendirikan bank sampah sebagai solusi manajemen berkelanjutan.
“Setelah sampah terpilah, nilainya menjadi lebih tinggi, terutama sampah organik yang kami jadikan kompos agar tidak menghasilkan air lindi. Ketika gerakan ini mulai berjalan, barulah ada dukungan dari pemerintah daerah dan CSR,” terang Suhapli.
Turut hadir sebagai narasumber, Dwi Setyoharini, dari Dewan Penasehat DPW HPAI Kabupaten Bekasi yang turut memperkaya pemahaman peserta tentang pentingnya pendidikan lingkungan sejak dini.
Kegiatan ini berlangsung di area terbuka yang rindang dan dinaungi pepohonan tinggi, menambah semangat para peserta untuk belajar langsung dari alam. Jambore Adiwiyata 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat gerakan peduli lingkungan melalui pendidikan praktis yang melibatkan generasi muda.
Reporter : Fajar CQA
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 7
Pengunjung Bulan ini : 126861
Total Pengunjung : 4102589