CIKARANG BARAT - Siapapun yang pernah datang ke Hutan Bambu Warung Bongkok bakal betah berlama-lama. Ngobrol santai di bawah segarnya hutan bambu di pinggiran Kali Cikarang memunculkan sensasi tersendiri, tempat yang cocok untuk melepas lelah sambil bernostalgia membayangkan ademnya suasana alam di tanah Bekasi tempo doeloe.
Berikut 7 Fakta seputar Hutan Bambu Warung Bongkok yang perlu diketahui.
1. Komunitas Save Kali Cikarang.
Hutan Bambu Warung Bongkok mendapat perhatian publik setelah dikampanyekan secara masif di media sosial sejak pertengahan Juni 2020 lalu oleh sekelompok pemuda Warung Bongkok yang tergabung dalam Komunitas Save Kali Cikarang. Tak hanya di dunia maya, komunitas peduli lingkungan yang dikomandoi Eko Djatmiko ini melakukan aksi gerakan bersih-bersih Kali Cikarang dan menyerukan dilestarikannya Hutan Bambu Warung Bongkok sebagai ruang terbuka hijau dan tempat wisata ramah lingkungan bagi keluarga.
2. Tempat Mancing Ikan Predator.
Sebelum ramai seperti sekarang, Hutan Bambu Warung Bongkok yang berlokasi Kp. Jayaraga Desa Sukadanau Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, merupakan tempat mancing favorit para pemancing alam liar. Di aliran Kali Cikarang di sekitar hutan bambu ini masih banyak dihuni ikan-ikan predator seperti ikan baung dan sejenisnya.
3. Teduh dan Sejuk Sepanjang Hari
Hutan Bambu Warung Bongkok membentang sepanjang 1,5 kilometer yang tumbuh rimbun secara alami di bantaran Kali Cikarang. Lebatnya rimbunan pohon bambu menciptakan nuansa hutan hujan tropis yang teduh dan sejuk sepanjang hari karena hanya sedikit celah yang bisa ditembus sinar matahari.
4. Kali Cikarang Sepanjang Hutan Bambu Tak Pernah Surut di Musim Kemarau.
Kondisi air Kali Cikarang di sepanjang hutan bambu relatif bersih dan tidak pernah surut ketika musim kemarau. Ini dimungkinkan terjadi karena adanya mata air yang mengalir keluar dari rumpun bambu di sekitarnya. Hasil studi menunjukkan, pohon bambu mampu menyerap air hujan sampai 90 persen, sementara pepohonan lain hanya menyerap 35 persen air hujan yang diterimanya.
5. Hutan Bambu Mampu Menahan Erosi.
Menurut pegiat sejarah Bekasi asal Muaragembong, Syakiran, Kali Cikarang yang melintasi Hutan Bambu Warung Bongkok, panjangnya sekitar 80 kilometer, hulunya berasal dari Gunung Karang Cibodas Jonggol Kabupaten Bogor dan bermuara di Sungai Ciherang Kp. Penombo Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong.
Syakiran yang sempat menyelam dan meneliti bebatuan di lokasi tersebut mengatakan bahwa di dasar Kali Cikarang banyak ditemukan batuan konglomerat dan relatif bersih dari endapan lumpur. Hal ini membuktikan keberadaan hutan bambu mampu menahan terjadinya erosi dari tanah di sekitarnya.
6. Oase di Tengah Kawasan Industri.
Hutan Bambu Warung Bongkok berada di tengah kawasan industri. Ada banyak pabrik dan pemukiman padat di sekitarnya. Keberadaan hutan bambu ini menjadi oase di tengah panasnya cuaca di sekitar Kota Cikarang. Sebuah anomali, namun besar manfaatnya karena berperan sebagai paru-paru kota yang mampu mensuplai oksigen yang melimpah.
Hasil studi menunjukkan, tanaman bambu mampu menghasilkan 35 persen lebih banyak oksigen daripada tanaman lain pada umumnya. Selain itu, hutan bambu juga dapat menetralisir racun dari polusi udara. Satu hektar tanaman bambu dapat menyerap lebih dari 12 ton karbon dioksida di udara. Dengan melestarikan hutan bambu, berarti kita telah memiliki mesin penyedot karbon dioksida dalam kapasitas yang besar.
7. Tempat Anak Melupakan Gadget dan Belajar Mencintai Lingkungan.
Hutan Bambu Warung Bongkok menjadi surga bagi anak-anak yang suka bermain di alam liar, berloncatan mandi di kali, menikmati ayunan, bermain di rumah pohon atau permainan anak jaman dulu seperti Egrang yang sudah disediakan di lokasi tersebut. Di tempat ini anak-anak bisa melupakan gadget atau smartphone yang sering membuat mereka kecanduan. Semuanya asyik bermain dan bercanda di alam liar.
Untuk para traveller dan pecinta wisata yang ingin berkunjung ke Hutan Bambu Warung Bongkok, jangan lupa patuhi protokol kesehatan, karena Kabupaten Bekasi masih berstatus zona kuning. Tetap disiplin pakai masker, biasakan cuci tangan, jaga jarak, hindari kontak fisik yang tidak perlu dan jangan berkerumun. Jangan lupa juga jaga alam, jaga lingkungan dan jangan buang sampah sembarangan.
Reporter : Muh Ikbal
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 8
Pengunjung Bulan ini : 145640
Total Pengunjung : 4102352