CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi terus menggencarkan upaya peningkatan konsumsi ikan di masyarakat melalui kegiatan Sosialisasi Gemar Makan Ikan (Gemarikan) yang dilaksanakan di Masjid Al-Kautsar, Metland Cibitung, Desa Cibuntu, Kecamatan Cibitung, pada Rabu (8/10/2025).
Program ini dipertajam dengan inovasi Aksi Peningkatan Konsumsi Ikan di Kabupaten Bekasi melalui budaya gemar makan ikan (Siap Bugarkan) yang merupakan aksi perubahan yang digagas Kepala Bidang Penguatan Daya Saing Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi, Wahyudin.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari strategi pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat melalui konsumsi ikan. Program Gemarikan juga diharapkan mampu menjadi solusi untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Bekasi.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asda II) Kabupaten Bekasi, Ani Gustini, mengatakan bahwa kegiatan Gemarikan ini diharapkan membawa dampak positif bagi kesehatan masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan program ini stunting di Kabupaten Bekasi semakin menurun. Kita harapkan gerakan ini bisa berhasil dan didukung semua pihak,” ujarnya.
Ia menegaskan, pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya dilakukan di satu wilayah, melainkan akan diperluas ke seluruh kecamatan di Kabupaten Bekasi. Ani menyebut bahwa dengan keterlibatan aktif seluruh pihak, program ini akan lebih masif dan berkelanjutan.
“Rencananya kegiatan sosialisasi ini akan dilaksanakan di 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi. Kami berharap kegiatan seperti ini menjadi gerakan bersama, tidak hanya tanggung jawab Dinas Perikanan, tetapi juga seluruh elemen masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penguatan Daya Saing Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi, Wahyudin, menjelaskan bahwa Siap Bugarkan merupakan aksi perubahan yang dirancang untuk menjawab tantangan rendahnya konsumsi ikan di masyarakat.
“Produksi ikan kita cukup besar, tetapi tingkat konsumsi ikan masyarakat masih rendah, yakni di angka 50,79 kilogram per kapita per tahun, di bawah target provinsi dan nasional yang mencapai 62,05 kilogram,” ungkapnya.
Wahyudin memaparkan bahwa kesenjangan antara produksi dan konsumsi tersebut menjadi dasar lahirnya strategi inklusif Siap Bugarkan. Program ini juga menjadi bagian dari aksi perubahan dalam pelatihan kepemimpinan di PPSDM Bandung. Menurutnya, budaya gemar makan ikan dapat meningkatkan ekonomi perikanan sekaligus menekan angka stunting di daerah.
“Melalui program ini, kami ingin memasyarakatkan budaya gemar makan ikan agar ekonomi perikanan meningkat sekaligus membantu menurunkan angka prevalensi stunting,” jelasnya.
Selain sosialisasi, lanjut Wahyudin, pihaknya juga melakukan intervensi langsung di tiga desa, yakni Desa Cibuntu, Kecamatan Cibitung, Desa Ciantra Kecamatan Cikarang Selatan dan Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu.
“Kami memberikan 100 paket ikan segar di setiap desa dan kegiatan ini dilaksanakan sebanyak enam kali dalam setahun. Selain itu, kami juga mengadakan pelatihan pengolahan ikan seperti pembuatan abon ikan,” paparnya.
Ke depan, Dinas Perikanan juga menargetkan peningkatan konsumsi ikan hingga mencapai 62,05 kilogram per kapita per tahun sesuai standar nasional. Wahyudin mengatakan, langkah jangka menengah yang sedang disiapkan antara lain memperluas kegiatan Gemarikan di seluruh kecamatan dan membangun sentra perikanan di Kabupaten Bekasi.
“Dengan dukungan berbagai pihak, kami optimistis gerakan Gemarikan ini bisa terus berlanjut dan membawa manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)
Reporter : Tata Jaelani
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 6
Pengunjung Bulan ini : 428094
Total Pengunjung : 4103222