KOTA BEKASI - Menanggapi Ekspos Studi Kelayakan Proyek KPBU Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Jatiluhur II (Ir. H. Juanda), Pemerintah Kabupaten Bekasi menyepakati untuk diadakan diskusi lanjutan terkait realisasi kerja sama di wilayah target pelayanan. Karena menurut Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan, hasil studi kelayakan yang dipaparkan masih belum sesuai dengan kondisi eksisting yang ada di Kabupaten Bekasi.
“Kita nilai studi kelayakannya masih perlu ada diskusi lanjutan terutama dari tawaran kerja sama. Harga air kerja samanya juga, kami lihat itu masih belum sesuai dengan kondisi eksisting di Kabupaten Bekasi,” kata Pj. Bupati saat menghadiri Rapat Ekspose Studi Kelayakan, di Aula H. Nonon Sonthanie, Komplek Perkantoran Pemkot Bekasi, pada Kamis (19/10).
Terkait target wilayah pelayanan, Dani menambahkan perlu adanya survei lapangan yang didampingi oleh pihak Perumda Tirta Bhagasasi guna mempelajari kondisi dan menyesuaikannya dengan kemampuan masyarakat di wilayah tersebut.
“Terkait wilayah pelayanannya tadi masih perlu diskusi dan survei bersama ke lapangan didampingi Perumda Tirta Bhagasasi yang mengetahui kondisi lapangan,” imbuhnya.
Sebagai alternatif lainnya, Pemkab Bekasi juga akan berupaya untuk mencarikan wilayah yang kemampuannya sesuai dengan spesifikasi target pelanggan. Karena air yang akan disalurkan telah berkualitas tinggi dengan standar air minum yang membuat harganya meningkat.
Ia juga memastikan upaya penyesuaian ini tidak akan menghambat target realisasi proyek, karena diperlukan proses panjang yang masih akan terus bergulir untuk dapat terealisasi pada tahun 2027 nanti.
“Tetap harga diturunkan, kalau nanti daerah layanannya disesuaikan di segmen masyarakat yang memang berkemampuan untuk membayar air dengan kualitas seperti itu,” ungkapnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, ia berharap pihak penyedia layanan KPBU SPAM Jatiluhur II dapat menyesuaikan poin kerja samanya dengan kemampuan Pemkab Bekasi, karena kerja sama yang ditawarkan dirasa masih belum sesuai dengan kondisi Kabupaten Bekasi saat ini.
“Harapan kita tentu ada kompromi karena mereka memang investor yang butuh adanya profit, tapi air bersih ini lebih ke layanan sosial, jadi kita minta bisa disesuaikan dengan kemampuan daerah,” harapnya.
Sebagai informasi, Pemkab Bekasi bersama Perumda Tirta Bhagasasi telah mengajukan wilayah pelayanan sebanyak 29 kelurahan di 3 kecamatan, yakni Tambun Utara, Tambun Selatan, dan Setu yang akan menjadi target pelanggan proyek KPBU SPAM Jatiluhur II. Dari hasil Real Demand Survei (RDS), tiga kecamatan tersebut membutuhkan pasokan air bersih dengan maksimum pasokan hingga 2.050 liter per detik.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bekasi, Direktur Perumda Tirta Bhagasasi, serta perwakilan konsorsium. (Prokopim Pemkab Bekasi).
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 8
Pengunjung Bulan ini : 274147
Total Pengunjung : 4101931