CIKARANG SELATAN – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, melakukan peninjauan ke lokasi longsor di Perumahan Astom Residence, Desa Ciantra, Kecamatan Cikarang Selatan, Minggu (20/04/2025), sebagai respons atas laporan masyarakat terkait bangunan ruko dua lantai yang nyaris ambruk akibat terkikisnya bantaran kali.
Dalam peninjauannya, Bupati menyoroti keberadaan bangunan yang berdiri di bibir sungai tanpa fondasi pengaman. Ia menilai struktur tersebut berpotensi menimbulkan longsor lanjutan yang membahayakan keselamatan warga di sekitar.
“Bangunan dua lantai seperti ini tidak boleh berdiri tanpa fondasi pengaman di dekat aliran sungai,” ujar Bupati Ade saat berdialog dengan warga di lokasi kejadian.
Sebagai langkah awal penanganan, Bupati melakukan koordinasi langsung melalui sambungan video call dengan Sekretaris Desa (Sekdes) Ciantra, Triyono, guna mendorong percepatan pembangunan turap dan penanganan terpadu lintas sektor.
“Ini harus diturap dulu karena posisinya berada di bibir sungai. Walau ini masih ranah developer, tapi karena berada di wilayah Desa Ciantra, kita harus mencari solusi bersama,” tegasnya.
Sekretaris Desa Ciantra, Triyono, mengonfirmasi bahwa kondisi bangunan memang semakin mengkhawatirkan. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya telah terjadi longsor di sekitar bantaran kali, yang kemudian ditangani oleh Pemerintah Desa bersama Pemerintah Daerah dengan pengerahan alat berat.
“Sebagai bentuk keseriusan kami, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Mulyadi Fernando, pada anggaran 2024 telah dibangun polder, jembatan, dan bronjong batu sebagai langkah antisipasi banjir,” ungkap Triyono.
Namun demikian, pemerintah desa belum dapat mengambil tindakan langsung terkait pembangunan turap di lokasi ruko, mengingat lahan tersebut masih menjadi milik pengembang dan belum ada izin resmi.
“Kami sudah siap membangun turap, tetapi belum mendapat persetujuan dari pihak developer. Kami tidak bisa membongkar atau membangun tanpa izin karena itu wilayah pengembang,” ujarnya.
Triyono menambahkan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Daerah, serta pengembang PT Astom Residence untuk mencari solusi terbaik secara musyawarah.
Ketua RT 05/RW 013 Astom Residence, Irfan, menyampaikan kekhawatiran warga terhadap potensi banjir apabila bangunan ruko benar-benar ambruk ke aliran kali. Ia menilai kondisi tersebut dapat membendung arus sungai dan berdampak pada perumahan lain seperti BCA, BCM, dan Pesona.
“Bangunannya menggantung dan sangat rawan. Kalau sampai roboh ke sungai, bisa menimbulkan banjir ke kawasan sekitar,” katanya.
Situasi darurat yang terjadi di Perumahan Astom Residence menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Bekasi. Dengan adanya komitmen dari pemerintah daerah, pemerintah desa, serta dukungan warga dan pengembang, diharapkan upaya penanganan dapat segera direalisasikan.
Langkah-langkah strategis seperti pembangunan turap, pembongkaran bangunan yang membahayakan, serta koordinasi lintas sektor menjadi kunci dalam mencegah dampak longsor yang lebih luas dan menjamin keselamatan masyarakat.
Reporter : Arif Tiarno
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 7
Pengunjung Bulan ini : 274146
Total Pengunjung : 4101930