PEBAYURAN - Puskesmas Karangreja Kecamatan Pebayuran terus berupaya menekan angka kematian ibu dan bayi melalui program imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada Wanita Usia Subur (WUS). Imunisasi ini bermanfaat untuk melindungi ibu dari risiko tetanus akibat luka, serta mencegah terjadinya tetanus neonatorum pada bayi baru lahir yang dapat berakibat fatal pada kematian.
Kepala Puskesmas Karangreja, Siti Naijah, menjelaskan imunisasi TT sebagai salah satu upaya penting dalam pencegahan infeksi tetanus. Karena imunisasi tersebut dapat melindungi bayi yang baru lahir dari tetanus neonatorum serta memberikan perlindungan bagi ibu dari risiko tetanus saat terluka.
Berdasarkan data capaian imunisasi TT WUS di wilayah Kerja Puskesmas Karangreja pada 2023 terdapat 340 jiwa dari total sasaran sebanyak 11.360 jiwa. Hal tersebut menunjukan persentase keberhasilan program masih rendah yakni 2,99 persen sehingga cakupan imunisasi belum mencapai target yang diharapkan.
Menjawab tantangan tersebut, Puskesmas Karangreja meluncurkan inovasi Jari Istimewa (Jaring Riwayat Imunisasi Setiap Wanita) sebagai terobosan untuk meningkatkan capaian imunisasi Tetanus Toxoid serta penurunan prevalensi Tetanus Neonatorum.
“Dengan adanya inovasi ini diharapkan cakupan imunisasi Tetanus Toksoid pada Wanita usia subur dapat meningkat sehingga dapat menurunkan angka kematian neonatus di Kabupaten Bekasi khususnya di wilayah Puskesmas Karangreja,” ujarnya pada Selasa, (09/09/2025).
Siti Naijah mengatakan implementasi inovasi Jari Istimewa melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak melalui kemitraan dengan pemerintah daerah seperti pihak kecamatan, para kader, Posyandu, perangkat desa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serta RT dan RW.
“Pada tahap awal implementasinya Puskesmas Karangreja membentuk tim kerja yang terdiri dari penanggug jawab imunisasi, bidan desa dan ketua Upaya Kesehatan Perorangan untuk mengumpulkan permasalahan yang dihadapi. Kemudian setiap tim kerja melakukan tupoksi masing-masing pada pelayanan imunisasi TT baik di dalam danluar gedung,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan Naijah, sejak munculnya inovasi Jari Istimewa memberikan dampak signifikan terutama pada kelompok paling rentan seperti ibu hamil, bayi dan wanita usia subur khususnya di wilayah sekitar Puskesmas Karangreja.
“Hasil inovasi Jari Istimewa berupa konsep baru dalam menjaring wanita usia subur yang status imunisasi tetanus toxoidnya belum lengkap. Ketika wanita usia subur mengunjungi Puskesmas, Posyandu dan Posbindu dapat langsung mendapatkan imunisasi tetanus toxoid jika status imunisasinya belum lengkap,” paparnya.
Berdasarkan data hasil output yang diperoleh dari inovasi Jari Istimewa menunjukkan peningkatan signifikan. Diketahui bahwa capaian imunisasi TT Puskesmas Karangreja mengalami peningkatan lebih dari 100 persen pada tahun 2024 bila dibandingkan dengan 2023.
“Adanya peningkatan ini menunjukan bahwa upaya dari inovasi Jari Istimewa dapat mendorong akselerasi capaian program imunisasi pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Karangreja,” tambahnya.
Dengan adanya inovasi ini, Naijah mengharapkan ke depannya cakupan imunisasi TT pada Wanita usia subur dapat lebih meningkat lagi sehingga dapat menurunkan angka kematian Neonatus di Kabupaten Bekasi.
Reporter : Refki Maulana
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 6
Pengunjung Bulan ini : 412185
Total Pengunjung : 4103009