KEDUNGWARINGIN – Desa Karangharum Kecamatan Kedungwaringin berhasil mempertahankan status nol kasus stunting berkat program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di enam Posyandu yang dilaksanakan rutin setiap bulan.
Program yang didanai Dana Desa ini menyasar 180 anak dan ibu hamil, sebagai upaya pencegahan stunting dan peningkatan gizi masyarakat.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (Ketua TP-PKK) Desa Karangharum, Putri Nurul Fajar, mengatakan keberhasilan tersebut tidak lepas dari koordinasi erat antara pemerintah desa, Puskesmas, bidan desa, dan kader Posyandu.
“Anak yang mengalami kekurangan gizi, tinggi badan dan berat badan di bawah rata-rata akan dipantau, diberikan susu setiap bulan, dan jika gizi, berat badan serta tinggi badan naik, kami berikan hadiah sebagai bentuk apresiasi,” ujarnya, pada Senin (11/07/2025).
Menurut Putri, selain pemberian PMT, Puskesmas juga mendorong pemenuhan gizi anak dengan berkolaborasi dengan pemerintahan desa untuk menyediakan makanan bergizi dan susu tambahan.
Pemantauan dilakukan tidak hanya pada anak, tetapi juga ibu hamil, untuk mencegah risiko kekurangan gizi sejak awal. Edukasi mengenai pola makan sehat, vitamin, dan perawatan kehamilan rutin diberikan di Posyandu.
Saat ini Desa Karangharum masuk kategori zona kuning, dengan enam Posyandu aktif yang masing-masing dikelola lima kader.
“Kami sangat membutuhkan kader yang aktif untuk mengajak masyarakat datang ke Posyandu Melati 1 s.d 6. Harapannya, kami tidak pernah lelah melayani masyarakat dan meluncurkan Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) untuk anak usia nol bulan hingga lansia,” tambah Putri.
Sementara itu Kepala Desa Karangharum, M. Rimansyah, menegaskan pemerintah desa berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah stunting.
“Fokus kami adalah pencegahan agar generasi anak di desa ini tumbuh sehat dan berkualitas. Mari ciptakan hidup sehat dan bersih,” katanya.
Dirinya menambahkan, saat ini desa juga sedang menjalankan program kolaborasi dengan Puskesmas, dengan target dalam dua bulan ke depan, kader akan melakukan kunjungan door to door setiap hari ke rumah anak balita dan ibu hamil berisiko.
“Kader akan langsung memberikan PMT, sekaligus membawa alat timbang berat badan dan alat ukur tinggi badan, agar kenaikan angka gizi bisa terpantau setiap harinya sesuai target,” ujarnya.
Menurut Rimansyah, partisipasi masyarakat terhadap program ini sangat tinggi, dan angka stunting di Karangharum terus menurun setiap tahun. “Kami berharap kegiatan ini terus berjalan dan mampu menjaga kesehatan ibu serta anak, sehingga tidak ada lagi kasus stunting di desa,” pungkasnya.
Reporter : Ike Sopiah
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 9
Pengunjung Bulan ini : 372347
Total Pengunjung : 4102802