Sabtu, 14 September 2024

Tim Kaji Cepat DAS Tinjau Wilayah Terdampak Kekeringan di Tambun Utara dan Tambelang

PEMERINTAHAN   Aug 27, 2024  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 223 Kali


id10318_Compress_20240827_212552_2924.jpg
Tim Kaji Cepat Daerah Aliran Sungai (DAS) yang diturunkan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi, mengunjungi wilayah Kecamatan Tambelang dan Kecamatan Tambun Utara dalam rangka mengumpulkan sejumlah informasi secara langsung di lapangan terkait situasi serta kondisi lahan pertanian yang mengalami dampak kekeringan, pada Selasa (27/08/2024).

TAMBUN UTARA – Tim Kaji Cepat Daerah Aliran Sungai (DAS) yang diturunkan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi, kembali melanjutkan kunjungan ke wilayah Kecamatan Tambelang dan Kecamatan Tambun Utara, pada Selasa (27/8/2024). 

Kunjungan tersebut dalam rangka mengumpulkan sejumlah informasi secara langsung di lapangan terkait situasi serta kondisi lahan pertanian yang mengalami dampak kekeringan.

Perwakilan Tim Kaji Cepat dari BPBD Kabupaten Bekasi, Ahmad Erlangga menuturkan, berdasarkan observasi serta wawancara yang dilakukan oleh tim di lapangan, kondisi terkini pada aliran sungai sekunder Bulak Mangga (BM) adalah kurangnya debit air sehingga mengganggu pasokan air yang selama ini dimanfaatkan oleh petani untuk mengairi lahan persawahannya.

“Saat ini, tim Kaji Cepat DAS yang berada di pintu air BM 16, melihat bahwa kondisinya memang tidak memadai artinya sangat kurang untuk petani mengairi persawahannya khususnya di Kecamatan Tambun Utara, Desa Srimahi dan Desa Srijaya,” jelas Erlangga, pada Selasa (27/08/2024).

Erlangga menuturkan, setelah menemui perwakilan Gapoktan setempat untuk berbincang dan mengetahui kronologi serta kondisi yang dihadapi oleh rekan-rekan petani saat ini. Keluhan mengenai sistem irigasi dari Saluran Sekunder (SS) Bulak Mangga diharapkan segera mendapat penanganan.

Lebih lanjut, Erlangga menyebutkan, dari luas area pertanian yang ada di Kecamatan Tambun Utara seluas 1.031 hektar, luas lahan yang ditanami 639 hektar. Dari jumlah tersebut, area yang terdampak kekeringan mencapai 80 hektar, dengan rincian di Desa Srimukti 15 hektar, Desa Srimahi 40 hektar dan Desa Srijaya 25 hektar. 

“Dari Gapoktan juga menyampaikan, agar segera dapat diupayakan SS Bulak Mangga dibukakan atau ditambah debit airnya agar bisa mengairi sawah-sawah,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari Tim Kaji Cepat yang terdiri dari lintas perangkat daerah, mulai dari BPBD Kabupaten Bekasi, Dinas Pertanian, Dinas Cipta Karya, Disperkimtan, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas terkait lainnya. Erlangga berharap agar lahan pertanian yang terdampak kekeringan tersebut dapat segara mendapat penanganan yang tepat sesuai kondisi dilapangan.

“Hasil kaji cepat ini mudah-mudahan segera mendapat tindak lanjut serta realisasi dari Pemerintah Kabupaten Bekasi. Sehingga permasalahan yang dihadapi oleh para petani saat ini dapat segera teratasi,” tutupnya.

Reporter : Arif Tiarno

Editor     : Yus Ismail

Berita Lainnya

Normalisasi Saluran Sekunder, 360 Hektar Lahan Pertanian Desa Karangharja Teraliri Air
PEMERINTAHAN   Sep 13, 2024   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Pj Bupati Dedy Supriyadi Sambut Baik Kunjungan Kerja Lapangan World Bank ke TPST Kertamukti
PEMERINTAHAN   Sep 13, 2024   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Pj Bupati Dedy Supriyadi Inginkan Kolaborasi Tanggulangi Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan
PEMERINTAHAN   Sep 12, 2024   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Pemkab Bekasi Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan Hingga 19 September
PEMERINTAHAN   Sep 12, 2024   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Bantu Atasi Kekeringan, Pemkab Bekasi Distribusikan 163.000 Liter Air Bersih di Cabangbungin
PEMERINTAHAN   Sep 12, 2024   Posted by: Newsroom Diskominfosantik