KARANGBAHAGIA - Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) akan segera memperbaiki tanggul yang jebol di Sungai Cilemah Abang, Desa Karangrahayu, Kecamatan Karangbahagia. Perbaikan tersebut dalam rangka menjaga ketahanan pangan sesuai dengan program Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan Kasatker Operasi dan Pemeliharaan BBWS Ciliwung-Cisadane, Andi Farhan saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, di Desa Karangrahayu, Kecamatan Karangbahagia, pada Kamis (07/08/2025).
Andi Farhan memastikan pihaknya siap melaksanakan penanganan darurat secepatnya. Ia menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan penutupan tanggul dengan metode sementara yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Kami siap bekerja secara darurat. Penanganan sementara akan dilakukan dengan cara menutup tanggul, bisa menggunakan peronjong, timbunan tanah, atau metode lain yang memungkinkan. Kami juga akan membawa alat berat ke lokasi dan memohon dukungan penuh dari masyarakat sekitar agar pengerjaan bisa berjalan lancar,” kata Andi Farhan.
Andi menambahkan bahwa usulan masyarakat untuk pembangunan parit permanen masih memerlukan kajian teknis terlebih dahulu sebelum dilanjutkan dalam tahap berikutnya.
“Soal saluran pembuangan dan usulan parit, kami akan kaji terlebih dahulu agar solusinya komprehensif dan tidak hanya bersifat jangka pendek. Tapi penanganan jebol tanggul ini akan kita prioritaskan dulu,” imbuhnya
Sementara itu Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda mengatakan, kunjungan tersebut sebagai bentuk respon cepat atas aduan masyarakat terkait dampak banjir yang telah merugikan lahan pertanian warga selama dua tahun terakhir.
Dia menyampaikan bahwa jebolnya tanggul ini telah menyebabkan kerugian signifikan bagi para petani, bahkan hingga mengalami lima kali gagal panen karena sawah mereka tergenang banjir.
“Saya dapat informasi dari masyarakat bahwa tanggul di Sungai Cilemah Abang ini sudah jebol sejak dua tahun lalu dan belum ada penanganan. Akibatnya, sekitar 50 hektare sawah terdampak banjir, dan petani kita mengalami gagal panen sampai lima kali. Ini jelas darurat,” ujar Saiful Huda.
Menurutnya, kondisi ini sangat mengganggu program nasional pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, yang menjadi prioritas Presiden. Terlebih, saat ini para petani sedang dalam masa tandur (penanaman), sehingga risiko banjir akan kembali menghancurkan tanaman padi mereka jika tanggul tak segera diperbaiki.
“Situasinya kritis. Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Saya sudah ajak teman-teman dari BBWS Ciliwung-Cisadane untuk segera mengambil tindakan darurat. Harapannya, paling lambat dalam 3–4 minggu ke depan, tanggul yang jebol sepanjang 20 meter ini bisa segera ditutup,” tegasnya.
Saiful juga menyampaikan permohonan maaf kepada para petani atas keterlambatan penanganan, dan berkomitmen mendorong percepatan pengerjaan sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah pusat.
Reporter : Tata Jaelani
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 8
Pengunjung Bulan ini : 372303
Total Pengunjung : 4102758