CIKARANG PUSAT - Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus memberikan sosialisasi rencana pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang terletak di Desa Kertamukti Kecamatan Cibitung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Syafri Donny Sirait mengatakan, pembangunan TPST Kertamukti adalah program Pemerintah Pusat untuk meminimalisir penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng.
"Sudah kondusif dan sudah kita sosialisasikan kepada warga langsung pada hari Selasa (29/08/23) siang, tak ada masalah dan semua setuju," kata Donny Sirait, Rabu (30/8/23).
Ia menjelaskan, TPST tidak sama seperti TPA atau TPS (Tempat Pembuangan Sampah). TPST memiliki fungsi sebagai tempat pengolahan sampah sebelum diangkut ke TPA.
"Sistem kerja TPST adalah pengurangan sampah dengan cara sampah diolah dengan teknologi canggih sehingga dapat dimanfaatkan kembali," tandasnya.
Dony menuturkan, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Kementerian PUPR memberi perhatian kepada Kabupaten Bekasi dengan membangun TPST.
"Pembangunan dikerjakan langsung oleh pusat. Kalau kita, hanya mempersiapkan lahannya saja,” ujarnya.
Kabid Pengelolaan dan Pengendalian Persampahan DLH Kabupaten Bekasi, Mansur Sulaeman mengatakan, dengan adanya TPST tersebut nantinya berfungsi untuk pengurangan volume sampah di TPA Burangkeng dan sebagai tempat untuk memproses serta mengembalikan sampah ke lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan.
"Sehingga dengan dilakukannya pengelolaan sampah terlebih dahulu di TPST, maka TPA hanya perlu melakukan pengurugan dengan metode landfill yang dikembangkan menjadi controlled landfill dan sanitary landfill yang jauh lebih aman," terangnya
Bahkan sambungnya,TPST memiliki peran yang sangat penting dalam menekan jumlah volume sampah yang dibuang ke TPA Burangkeng. Sehingga ke depan, sampah yang dibuang ke TPA Burangkeng hanya residu saja yang tidak bisa lagi didaur ulang.
"Karena kedepannya tidak mungkin lagi kita di TPA Burangkeng memakai sistem oven damping lagi, dengan sistem teknologi pengolahan sampah di TPST ini, bisa mengantisipasi penumpukan sampah yang overload dan lebih ramah lingkungan,"ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kertamukti, Chrisna Soewandito, mendukung penuh adanya pembangunan TPST di wilayahnya.
”Selama program itu baik insya allah kami dukung," ucapnya.
Karena menurutnya, tidak ada penumpukan sampah, yang ada pabrik untuk pengelolaan sampah demi mengurangi sejumlah sampah liar yang ada di desanya.
"Saya kira cukup efektif karena ini hanya sampah dari desa kami, bukan dari luar desa. Yang mana sampah desa dikelola dulu, yang tidak bisa dikelola baru dibuang di Burangkeng (TPA),” katanya.
Reporter : Heru Budian Timor
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 3999
Pengunjung Bulan ini : 350696
Total Pengunjung : 3207213