SERANG BARU — Jajaran Pemerintah Kecamatan Serang Baru bergerak cepat meninjau dan memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir di sejumlah titik di wilayah Desa Jayasampurna, Kecamatan Serang Baru, pada Selasa (08/07/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Kasi Trantib) Kecamatan Serang Baru, Mukhamad Budiyuwono, didampingi Kepala Desa Jayasampurna, Mukhsin.
Dalam peninjauan tersebut, tim melakukan pemantauan kondisi terkini di tiga lokasi pemukiman yang terdampak, yaitu Perumahan Villa Lestari, Grand Cikarang Village (GCV), dan Perumahan Artera Hills.
"Total ada sekitar 1.024 kepala keluarga yang terdampak luapan air dari Kali Cikarang akibat intensitas hujan tinggi yang terjadi pada malam kemarin," kata Budiyuwono.
Ia menjelaskan, luapan air mulai terjadi sekitar pukul 22.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB pada Senin (7/7) malam dan langsung menggenangi sejumlah blok perumahan yang berada di dataran rendah.
Dalam kesempatan tersebut, pihak Kecamatan bersama Kepala Desa juga turut menyerahkan bantuan spontan kepada warga terdampak.
"Bantuan ini murni bentuk kepedulian kami secara pribadi, sebagai bentuk empati atas musibah yang dialami masyarakat," ujarnya.
Sejumlah posko pengungsian juga telah didirikan, seperti di Mushola Al-Falah untuk warga GCP dan masjid di gerbang masuk Artera Hills. Namun, sebagian besar warga kini telah kembali ke rumah masing-masing setelah air mulai surut.
Budiyuwono juga menekankan pentingnya penanganan jangka panjang, khususnya normalisasi Kali Cikarang yang dinilai belum pernah dilakukan sejak lama.
"Kalau dilihat secara kasat mata, aliran sungai banyak dipenuhi pohon-pohon dan sedimentasi yang menghambat aliran air. Perlu ada langkah strategis dari pemerintah daerah bahkan provinsi untuk normalisasi dan pelebaran sungai sebagai solusi permanen," tegasnya.
Dalam jangka pendek, Budiyuwono juga menyarankan adanya alat siaga seperti perahu karet di masing-masing RW yang rawan terdampak banjir, guna mempercepat evakuasi saat kondisi darurat.
Ia menambahkan, dari hasil dialog dengan warga, luapan air ini bukanlah kejadian pertama. Warga berharap penanganan ke depan tidak hanya reaktif saat banjir terjadi, melainkan disertai solusi berkelanjutan.
"Kami berharap aspirasi masyarakat ini bisa dijembatani oleh para pemangku kebijakan, agar Serang Baru bisa lebih siap dan tangguh menghadapi potensi bencana hidrometeorologi," tutupnya.
Reporter : Arif Tiarno
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 6
Pengunjung Bulan ini : 126813
Total Pengunjung : 4102541