CIBITUNG – Dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan antisipasi bencana, Kelurahan Wanasari secara resmi mendeklarasikan posko atau basecamp Kelurahan Tangguh Bencana (Katana). Pendirian posko Katana itu juga sebagai upaya responsif terhadap penanggulangan bencana di wilayah Kelurahan Wanasari.
“Posko ini diproyeksikan sebagai pusat informasi terkait kebencanaan dan juga sebagai tempat untuk menyimpan ketersediaan kebutuhan saat terjadi bencana,” ujar Lurah Wanasari, Sarkum pada Rabu (23/11).
Sarkum menjelaskan, tujuan dibuatnya posko atau basecamp tersebut untuk memaksimalkan peran Katana Wanasari. Nantinya meliputi serangkaian proses dari tahap identifikasi bencana hingga perencanaan upaya pengurangan risiko bencana.
Katana diharapkan, lanjut Sarkum, dapat mendorong upaya pengurangan risiko bencana di tingkat kelurahan dengan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan wilayah. Partisipasi dari berbagai stakeholder dalam upaya penanggulangan bencana sangat diperlukan mengingat informasi, pengalaman dan dampak yang dirasakan dapat berbeda satu sama lain.
“Mengingat cakupan wilayah Kelurahan Wanasari yang begitu luas terdiri dari 43 Rukun Warga, maka diperlukan mitigasi yang matang dan terencana sehingga treatment yang dilakukan oleh Katana Wanasari ini dapat lebih efektif dan tepat sasaran,” katanya.
Program dengan Kelurahan Tangguh Bencana (Katana) ini merupakan program pengelolaan risiko berbasis komunitas dengan harapan masyarakat tidak saja menjadi objek dari proses. Tetapi dapat terlibat secara aktif dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau dan mengevaluasi upaya-upaya pengurangan risiko bencana di wilayahnya dengan memaksimalkan sumberdaya lokal yang ada.
Dia berharap, melalui upaya ini diharapkan Kelurahan Wanasari menjadi kelurahan yang tangguh dan peka terhadap bencana yang sewaktu-waktu dapat saja terjadi. Sejauh ini, Pemerintah Kelurahan Wanasari telah memetakan resiko bencana yang dapat terjadi di wilayahnya, yakni bencana banjir.
“Harapannya jika bencana terjadi, masyarakat mempunyai kemampuan melakukan penanganan, dari tanggap darurat hingga pemulihan. Selain itu kita juga membutuhkan perahu karet tambahan untuk menghandle seluruh wilayah yang telah dipetakan terdapat resiko banjir,” ujarnya.
Reporter : Akbar Nurachman
Editor : Fuad Fauzi
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 2622
Pengunjung Bulan ini : 349319
Total Pengunjung : 3205836