SUKAKARYA - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sukakarya menerapkan program sekolah berbasis lingkungan (green school) sebagai gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) dalam menciptakan pelestarian serta kualitas lingkungan hidup di sekolah secara menyeluruh.
Ketua Adiwiyata SMAN 1 Sukakarya, Nuryati mengatakan, penerapan gerakan PBLHS ini dilakukan secara kolektif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dari peserta didik, kader Adiwiyata, dewan guru, hingga penduduk kantin bersatu-padu ikut mendukung program sekolah Adiwiyata.
Dia menambahkan, SMAN 1 Sukakarya pun telah memiliki sebanyak 300 kader Adiwiyata, jadi setiap kelas memiliki 10 orang perwakilan dari 30 rombel (rombongan belajar).
"Tujuan utama sekolah berbudaya lingkungan ini, guna meningkatkan kesadaran siswa dalam menjaga lingkungan serta menjadi budaya yang mesti dilestarikan secara terus-menerus agar siswa dapat menularkan manfaat baik di lingkungan sosial, sekolah ataupun masyarakat," ujarnya pada Kamis, (07/03/2024).
Lebih lanjut, sambung dia, sekolah juga menerapkan program penggunaan tumbler untuk bekal makanan dan minuman sebagai kewajiban bagi warga sekolah. Ini bertujuan sebagai komitmen dalam mengurangi sampah plastik serta meningkatkan kesadaran dalam penggunaan tumbler.
Nuryati menyebutkan, terdapat beberapa fasilitas yang cukup memadai guna mengintegrasikan penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) bagi para siswa. Seperti adanya bank sampah, green house, bak sampah organik dan anorganik, Tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga), tanaman kelas, media penanaman aquaponik dan lain sebagainya.
"Kita juga ada kegiatan menyiram taman setiap pagi yang dilakukan oleh siswa sebelum masuk jam pelajaran. Kemudian untuk kegiatan berkala seperti penanaman sayuran dan lainnya, dari sini kita mendorong para siswa supaya memiliki keahlian lebih untuk penanaman, tidak hanya media tanah melainkan menggunakan aquaponik," tuturnya.
Saat ini, jelas dia, SMAN 1 Sukakarya telah menyandang predikat sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional pada tahun 2022 sekaligus telah memiliki dua sekolah binaan.
"Ya, sebagai syarat untuk lolos menjadi sekolah Adiwiyata mandiri, minimal harus ada dua sekolah binaan dan alhamdulillah kami sudah punya dua sekolah binaan yaitu SDN Kertajaya 01 di Pebayuran dan SMPN 1 Sukatani," ungkapnya.
Nuryati berharap, SMAN 1 Sukakarya dapat mencapai target yang diharapkan yakni berlanjut hingga ke jenjang Adiwiyata mandiri. Selain itu, bisa menjadi percontohan bagi sekolah lainnya dalam hal penerapan sekolah berwawasan lingkungan.
"Harapan besar kami seluruh warga sekolah termasuk siswa dan siswi bisa menularkan manfaat positifnya diluar lingkungan sekolah. Sekligus bisa menjadi nilai tambah bagi sekolah kami, bahwa nanti lulusan SMAN 1 Sukakarya tidak hanya cerdas di akademik melainkan menjadi lulusan yang berkarakter baik di lingkungan masyarakat maupun sosial," harapnya.
Reporter : Refki Maulana
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 2666
Pengunjung Bulan ini : 279353
Total Pengunjung : 3135870