CIKARANG UTARA - Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Kabupaten Bekasi Masa Bakti 2025–2028 resmi dilantik di Hotel Swiss-Belinn Jababeka, Cikarang Utara, pada Minggu (9/11/2025). Pelantikan ini dihadiri Asisten Daerah (Asda) II Setda Kabupaten Bekasi, Ani Gustini, yang hadir mewakili Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang dan sejumlah tokoh penting lainnya.
Dalam sambutannya, Asda II Ani Gustini menyampaikan selamat dan apresiasi atas pelantikan jajaran pengurus HIPMI yang baru. Ia berharap kepengurusan baru ini dapat menjadi energi baru dalam memperkuat peran HIPMI sebagai motor penggerak ekonomi daerah dan wadah pembinaan pengusaha muda di Kabupaten Bekasi.
“Kabupaten Bekasi adalah daerah dengan potensi ekonomi luar biasa, menjadi jantung industri terbesar di Asia Tenggara. Pemerintah Kabupaten Bekasi terus berkomitmen mendorong ekosistem ekonomi yang sehat melalui kemudahan investasi, memajukan UMKM, digitalisasi pelayanan, dan kolaborasi dengan dunia usaha,” ujar Ani.
Ani mengajak HIPMI untuk berperan aktif dalam mengembangkan inovasi dan menciptakan lapangan kerja baru yang sejalan dengan visi daerah, yakni Kabupaten Bekasi Bangkit, Maju, dan Sejahtera.
“Era hidup yang penuh tantangan menuntut kecepatan adaptasi, kreativitas, dan kolaborasi lintas sektor. HIPMI harus menjadi wadah lahirnya pengusaha muda yang tangguh, bermental juara, dan berjiwa sosial tinggi,” tambahnya.
Ia juga menegaskan, Pemerintah Kabupaten Bekasi siap bersinergi dengan HIPMI dalam mewujudkan kemandirian ekonomi lokal.
"Saya titip pesan, jadilah mitra strategis pemerintah daerah dalam membangun sinergi antara dunia usaha, pendidikan, dan pemerintah demi terciptanya ekonomi yang berkelanjutan,” ungkap Ani.
Sementara itu, Ketua Umum BPD HIPMI Jawa Barat, Radityo Egi Pratama, menilai Bekasi memiliki potensi ekonomi luar biasa sebagai melting pot investasi dan kemajuan industri di Jawa Barat. Menurutnya, HIPMI di Kabupaten Bekasi harus tampil sebagai akselerator ekonomi yang mampu menyelaraskan langkah dengan visi kepala daerah.
“HIPMI harus hadir sebagai mitra pemerintah, bukan sekadar simbol organisasi. Tugas kita mendorong lahirnya program yang berdampak nyata bagi masyarakat,” tegas Egi yang juga menjabat sebagai Bupati Lampung Selatan.
Dia menekankan, menjadi pengusaha bukan sekadar mengejar keuntungan, tetapi menjadi arsitek masa depan yang menciptakan lapangan kerja dan perubahan sosial.
“Jangan lihat jumlah anggotanya, tapi lihat dampaknya. Satu pengusaha bisa menghidupi 20 orang. Kalau 100 anggota saja aktif, berarti ada 2.000 orang yang turut merasakan efek ekonomi dari HIPMI,” paparnya.
Egi juga mendorong pengurus baru untuk fokus pada tiga hal utama, yaitu pertumbuhan ekonomi inklusif, transformasi industri 4.0, dan penguatan UMKM. Ketiganya, kata dia, sejalan dengan arah kebijakan ekonomi nasional di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan penguatan ekonomi dari bawah melalui koperasi, ketahanan pangan, dan hilirisasi industri.
“HIPMI bukan organisasi politik, tapi wadah anak muda yang ingin memperkuat ekonomi bangsa. Kalau pun ada yang disebut salah kamar, itu hal biasa. Yang penting semangatnya tetap untuk kemajuan daerah,” tandasnya.
Selain itu, Egi juga menyebut HIPMI Jawa Barat tengah membuka peluang ekspor bagi UMKM lokal melalui HIPMI Academy dan Investment Hub.
“Kami ingin HIPMI menjadi agregator UMKM di setiap daerah agar produk lokal bisa tembus pasar global,” tuturnya.
Ketua Umum BPC HIPMI Kabupaten Bekasi, Alvin Ramsan, menegaskan bahwa semangat “Babarengan Jadi Hiji” menjadi dasar langkah HIPMI Bekasi dalam memperkuat sinergi ekonomi daerah.
“Alhamdulillah, hari ini kita melaksanakan pelantikan pengurus baru. Semoga seluruh pengurus bisa bekerja maksimal dan berkolaborasi sesuai tagline kami babarengan jadi hiji, menyatukan langkah antara pemerintah, industri, dan pelaku usaha,” ujar Alvin.
Ia menjelaskan, terdapat 60 pengurus dan 12 ketua bidang yang siap mengeksekusi program strategis sejalan dengan arah kebijakan daerah. Sebelum pelantikan, HIPMI Bekasi telah melakukan audiensi dengan sejumlah dinas, di antaranya Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian, serta Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi.
“Kami ingin menjadi mitra strategis pemerintah. Kalau soal program, kami mengikuti arah kebijakan daerah, tapi kami juga membuka peluang dari kementerian dan lembaga pusat seperti BKPM atau Kementerian Perdagangan,” jelasnya.
Alvin menekankan pentingnya sinergi antarpemangku kepentingan dalam memperkuat daya saing UMKM.
“UMKM di Bekasi perlu diedukasi supaya bisa masuk ke ekosistem industri yang profesional. Kami akan bantu mereka agar siap menghadapi tantangan,” ucapnya.
Menurut Alvin, HIPMI Bekasi juga tengah memetakan aspirasi pelaku usaha dan dunia industri sebagai dasar penyusunan program kerja konkret.
“Kami masih baru dilantik, jadi kami kumpulkan dulu masukan dari para pengusaha. Setelah itu baru kami rumuskan program nyata yang bisa dijalankan bersama pemerintah,” tutupnya.
Reporter : Fajar CQA
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 8
Pengunjung Bulan ini : 438707
Total Pengunjung : 4103473