RENCANAKAN SETIAP DESA MEMILIKI PERAHU KARET DAN PEMBUATAN SUMUR RESAPAN SERTA LUBANG BIOPORI
JAWA BARAT
Jan 6, 2020 -
Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik -
Dibaca : 3.592 Kali
Junaefi, Camat Tambun Selatan Tambun Selatan, bekasikab.go.id
Musibah banjir yang melanda 8 Desa, 1 Kelurahan di Tambun Selatan. Pada saat ini telah surut, tidak ada genangan air lagi di titik-titik lokasi banjir.
Hal itu diungkapkan Camat Tambun Selatan, Junaefi, kepada bekasikab.go.id di ruang kerjanya. Senin (06/01).
Menurut Junaefi, hampir seluruh wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Jambe dan Srengseng yang terkena musibah banjir. Hanya desa Lambang Jaya yang bebas dari musibah banjir.
"Khusus Jatimulya, DAS Pengasinan juga berkontribusi penyebab musibah banjir." Ujar Junaefi.
Berbagai upaya untuk mengurangi musibah banjir telah dilakukan oleh Junaefi sejak menjabat sebagai Camat Tambun Selatan, 2 bulan lalu. Seperti normalisasi sungai Sungai / Kali Jambe dan membersihkan sampah di aliran sungai selain menghimbau kepada warganya untuk tidak membuang sampah sembarangan dalam setiap rapat minggon desa.
"Namun, kita tidak bisa mengelak dari ketentuan Tuhan Semesta Alam." Ujar Junaefi.
Dalam menanggulangi banjir di Tambun Selatan. Junaefi beserta jajaran kecamatan dan relawan, bahu membahu mengevakuasi korban banjir. Dengan bantuan TNI dan Polri menggunakan perahu karet dan rakit-rakit buatan.
Diakui oleh Junaefi, kurangnya perahu karet telah mengurangi gerak cepat dalam mengevakuasi korban. Kedepannya, para kepala desa berupaya menyiapkan perahu karet 1 buah di desanya masing-masing.
"Kami juga memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk membuat rakit dari paralon. Sebagai antisapasi jika terjadi lagi musibah banjir. Walaupun semoga tidak ada lagi musibah banjir." Jelas Junaefi.
Lebih lanjut Junaefi memaparkan bahwa pembuatan lubang-lubang biopori dan sumur-sumur resapan akan menjadi salah satu prioritasnya dalam upaya mengurangi musibah banjir.
"Jika satu rumah memiliki satu lubang biopori. Tentunya akan banyak lubang biopori yang ada. Yang tentunya mengurangi limpasan air yang menyebabkan sungai meluap." Ujar Junaefi.