CIKARANG PUSAT - Pj Sekretaris Daerah Jaoharul Alam mewakili Pj Bupati Dedy Supriyadi menghadiri kegiatan penyerahan simbolis dukungan Kementerian BUMN melalui kegiatan sinergitas antar Kementerian/lembaga dalam program penanggulangan terorisme tahun 2024. Kegiatan ini digelar berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI yang dilaksanakan di ruang rapat Sekretaris Daerah, Gedung Bupati, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat pada Rabu (18/12/2024).
Pj Sekda Jaoharul Alam mengapresiasi BNPT, beserta BUMN yang telah menyalurkan bantuan kepada warga binaan Kabupaten Bekasi dalam hal upaya menanggulangi terorisme. Hal ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Karena Kabupaten Bekasi ini daerah yang berpotensi jadi lokomotif kemajuan ekonomi tetapi juga tetap memerlukan bantuan dari berbagai pihak dan kolaborasi yang harmonis," ungkapnya dalam sambutan.
Bantuan Penanggulangan Terorisme ini, akan diberikan kepada para warga binaan BNPT yang sempat terjebak terorisme tetapi telah kembali ke pangkuan NKRI. Bentuk bantuannya antara lain mesin jahit, bibit tanaman, alat, bahan bubur bayi, alat dan bahan pembuatan kue basah, serta alat pembuat kopi yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) secara langsung.
"Ini menjadi langkah konkret membantu masyarakat membangun ekonomi sekaligus keamanan. Saya berharap kegiatan ini bisa terus belanjut ke depannya," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan, Hukum dan Humas BNPT RI, Brigjen Pol Tejo Wijanarko menyampaikan bantuan tersebut disalurkan oleh BNPT dengan dukungan dari berbagai BUMN, seperti PT Pegadaian, Taspen, PLN, Telkom Indonesia, BTN, Perum Jasa Tirta 2, bersama pemerintah daerah dengan tujuan mencegah terjadinya kejahatan terorisme. BNPT RI menurutnya harus hadir kepada para mantan terorisme agar mereka merasa mendapatkan perlakuan yang adil dari negara.
"Kegiatan kami banyak hari ini sementara di 5 Provinsi dan 26 Kabupaten dan kota. Untuk itu di Kabupaten Bekasi ini memang kita sudah commmit untuk menjalankan kegiatan seperti ini," ungkapnya.
Pada tahun awal 2000-an, menurutnya, di Indonesia angka kejahatan terorisme masih lumayan marak. Tapi sejak adanya BNPT hal tersebut berhasil dikikis.
"Kita semua wajib membantu para saudara kita. Karena terorisme biasanya terjadi di antaranya karena adanya rasa ketidakadilan. Kita sebagai abdi negara harus bisa memberikan keadilan kepada masyarakat atau saudara kita," pungkasnya.
Reporter : Fajar CQA
Editor : Fuad Fauzi
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 8109
Pengunjung Bulan ini : 282288
Total Pengunjung : 3398221