CIBITUNG - Kecamatan Cibitung telah memetakan sejumlah titik rawan bencana hidrometeorologi di wilayahnya seperti bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung pada musim hujan tahun ini.
Camat Cibitung, Encun Sunarto mengatakan, dalam melakukan mitigasi maupun pada saat penanggulangan bencana alam, pihaknya turut berkolaborasi bersama pemerintah daerah, unsur Muspika dan seluruh elemen masyarakat serta para penggiat kebencanaan.
Memasuki akhir Desember seperti sekarang ini dan menjelang momentum pergantian tahun, setiap harinya kondisi cuaca tidak bisa diprediksi terutama potensi turunnya curah hujan di wilayah Kabupaten Bekasi. Mengutip dari laman bmkg.go.id bahwa cuaca ekstrem diperkirakan akan berlanjut hingga 9 Januari 2025 mendatang.
Encun Sunarto mengatakan, pihaknya telah melakukan pemetaan di beberapa titik rawan bencana hidrometeorologi dari 6 desa dan 1 kelurahan di wilayahnya. Antisipasi tersebut dilakukan agar ketika terjadi bencana masyarakat bisa mengevakuasi sedini mungkin dan melakukan upaya konkret berpartisipasi dalam menanggulangi bencana.
"Semua titik sudah kita petakan bersama semua sektor, stakeholder serta elemen masyarakat dalam rangka kesiapsiagaan bencana di Kecamatan Cibitung, artinya jika adanya bencana datang kita sudah memetakan beberapa titik rawan bencana," ucapnya, pada Selasa, (24/12/2024).
Menurutnya, masyarakat juga harus waspada terhadap potensi terjadinya bencana angin puting beliung yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Sementara di daerah bantaran sungai juga rawan bencana tanah longsor. Karena itu pihaknya melalui jajaran di tingkat desa telah melakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi bencana dengan normalisasi dan gotong royong memperbaiki saluran air.
"Kami apresiasi kepada masyarakat yang ikut berpartisipasi menjaga lingkungan dengan memperbaiki sendiri saluran air, kemudian normalisasi sungai di Desa Kertamukti, Muktiwari dan Sarimukti ada penyumbatan aliran sungai dari rumput dan sedimentasi," ujarnya.
Encun menjelaskan, normalisasi juga telah dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi, pada saluran sekunder kali Pisang Batu, Kali Sadang, Kali Srengseng, Bulak Mangga dan titik lainnya dari kegiatan darurat bencana kekeringan beberapa bulan lalu.
"Mudah-mudahan beberapa sungai kita pada musim penghujan ini bisa memperlancar aliran air agar tidak meluap ke permukiman penduduk, Alhamdulillah hampir seluruhnya sudah dinormalisasi baik dari dinas terkait maupun gotong royong masyarakat desa bersama jajaran RT/RW," jelasnya.
Dirinya menambahkan, Kelurahan Wanasari dan Desa Wanajaya berpotensi terjadi bencana banjir tepatnya di Perumahan Villa Mutiara Cibitung yang mana daerah ini dilintasi aliran Sungai Sadang dan adanya cekungan sungai. Sebelumnya banjir disebabkan dari penyumbatan sampah di kolong jembatan tersebut.
"Kecamatan Cibitung di tahun 2023 lalu mendapat revitalisasi 2 jalur jembatan Pasar Rengas dengan konstruksi melengkung tanpa tiang tengah, biasanya daerah ini titik paling utama banjir disini, jembatan baru sudah diresmikan awal tahun dan kemarin ketika hujan cukup aman air mengalir lancar ke sungai CBL," katanya.
Selain revitalisasi, di area jembatan Pasar Rengas telah dibangun tanggul beton untuk menahan tingginya volume air guna mencegah meluapnya ke permukiman perumahan. Tidak jauh dari lokasi tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memasang alat Early Warning System (EWS) sebuah sistem yang terkoneksi dengan hulu sungai yang menerima pesan berupa peringatan dini melalui bunyi.
"Jika volume air meningkat yang berpotensi bencana banjir (EWS) akan mengeluarkan suara peringatan dini dan masyarakat sekitar sudah sangat mengerti dengan peringatan (EWS) tersebut, ketika bunyi bersiap-siap mengevakuasi mandiri dibantu tim siaga bencana tingkat RW untuk menuju titik posko atau tempat aman dari banjir," ujarnya.
Reporter : Endar Raziq B.
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 3546
Pengunjung Bulan ini : 326311
Total Pengunjung : 3442244