CIKARANG PUSAT - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bekasi melakukan mitigasi inflasi untuk menjaga ketersediaan dan mencegah kenaikan harga kebutuhan pokok sebagai dampak dari datangnya musim penghujan.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Bekasi Muhamad Ridwan mengatakan, dampak perubahan cuaca terhadap tren inflasi menjadi salah satu risiko yang harus diantisipasi.
"Karena itu kita akan fokus untuk memperbanyak koordinasi dengan daerah penghasil barang kebutuhan pokok, seperti cabai dan bawang agar tidak terjadi lonjakan harga atau kelangkaan barang di pasar," kata Muhamad Ridwan, usai mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi di Command Center Diskominfosantik, Cikarang Pusat, Kamis (9/1/2025).
Ridwan mengatakan, sedikitnya ada dua daerah produsen kebutuhan pokok yang saat ini masih menopang kebutuhan masyarakat Kabupaten Bekasi, yakni Garut dan Subang.
"Faktor cuaca sangat berpengaruh baik dalam proses pengiriman atau saat pelaksanaan panen, karena itu koordinasi dengan daerah penghasil akan kita tingkatkan di awal tahun 2025 ini," ujarnya.
Berkaca pada tahun 2024 lalu, Ridwan mengatakan, kenaikan harga biasanya terjadi menjelang datangnya hari besar, baik itu hari besar keagamaan hingga pergantian tahun. Seperti kenaikan harga cabai, daging ayam dan telur.
“Dampak cuaca menjadi perhatian kami. Apalagi, bila saat hari besar. Jelas cuaca sangat berpengaruh terhadap kenaikan inflasi,” imbuhnya.
Dirinya berharap, melalui mitigasi dan kordinasi yang baik, ketahanan pangan dan stabilitas harga kebutuhan pokok di Kabupaten Bekasi dapat terkendali, sehingga masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan terjangkau.
Reporter : Dani Moses
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 6249
Pengunjung Bulan ini : 290197
Total Pengunjung : 3557478