CIKARANG SELATAN - Sekretaris Desa Ciantra, Triyono menyampaikan apresiasi kepada Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Ciantra karena telah berperan aktif mendampingi pemerintah dan masyarakat desa dalam membantu melakukan pencegahan serta penanganan permasalahan stunting.
"Alhamdulillah kita sudah 2 tahun ini bukan lokus stunting, dan untuk tahun ini ada 4 orang yang masuk kriteria stunting. Itu pun karena bukan faktor gizi buruk atau faktor ekonomi, tapi lebih ke gen atau dari faktor keturunan karena memang orangtuanya pendek seperti itu," ungkap Triyono, Rabu (20/09/2023).
Menurut Triyono, pihaknya terus melakukan monitoring apabila terdapat indikasi kekurangan gizi atau gizi buruk yang memang terjadi karena terkendala faktor ekonomi. Dan akan segera diprioritaskan, dengan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang ada.
"Sebagai salahsatu upaya kita mengintervensi stunting ini dengan melakukan monitoring tadi, karena di Desa Ciantra sendiri terdapat 33 posyandu yang tersebar di 4 kadus, 16 RW. semua ada posyandu-posyandu di sekelilingnya," terangnya.
Ia pun menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk meningkatkan kapasitas kader dalam melaksanakan tugasnya melakukan pelayanan serta monitoring, dan fasilitasi pencegahan stunting kepada masyarakat.
"Atas masukan dan saran dari para kader, kemungkinan besar di akhir tahun ini ada bimtek peningkatan kapasitas kader, mengingat para kader juga masih terkendala dalam penginputan e-ppgbm (elektronik-pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat), kader sendiri yang menginput bukan kami, jadi secara digital mereka langsung entry data setelah proses penimbangan. Nah, dari situ ketahuan nanti mana yang stunting, gizi buruk atau obesitas," jelasnya.
Sementara itu, Ibu Banem selaku Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Ciantra menuturkan, selaku kader KPM sudah menjadi tugasnya memberikan sosialisasi seputar pencegahan serta penanganan terkait masalah stunting kepada kader Posyandu, untuk selanjutnya disampaikan kembali kepada masyarakat.
"Para kader memanfaatkan setiap momen yang ada baik kegiatan posyandu yang keliling, hampir setiap hari ada karena kan ada 33 posyandu. Juga saat ini dari DPPKB kan ada program pendampingan keluarga yang turut membantu, tugasnya mendampingin keluarga baik ibu hamil, baduta (bayi dua tahun), dan Catin (Calon Pengantin), tugasnya sama mencegah stunting," ungkapnya.
Banem juga menambahkan, selain fokus pada permasalahan stunting yang memang menjadi skala prioritas nasional. Ia bersama kader lainnya juga turut membangun kepedulian kepada keluarga untuk menjaga kondisi kesehatan mengingat musim kemarau panjang, terutama anak kecil rawan terserang penyakit.
"Kita juga memberikan arahan kepada orangtuanya baik di pengajian ataupun arisan. Karena alhamdulillah di Ciantra ini setiap bulannya kita ada silaturahmi, baik ibu RT, RW, Kadus, BPD, PKK, semua kumpul disitu. Nah dikesempatan itu kita coba sampaikan seputar pentingnya menjaga kesehatan di musim kemarau ini ya," tutupnya.
Reporter : Arif Tiarno
Editor : Fuad Fauzi
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 1765
Pengunjung Bulan ini : 306948
Total Pengunjung : 3707255