PEBAYURAN - Intensitas hujan yang tinggi di Bulan Januari 2022, mendorong Pemerintah Kecamatan Pebayuran meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak sebagai antisipasi terjadinya banjir dari luapan Sungai Citarum.
Camat Pebayuran, Hanief Zulkifli mengatakan, pihaknya meminta BBWS Citarum, melalui Pemkab Bekasi, membangun tanggul kritis secara permanen.
Pasalnya, banyak tanggul Citarum di wilayahnya yang dikhawatirkan tidak kuat menahan debit air pada saat tingginya intensitas hujan.
Hanief menerangkan pihaknya telah mendata titik-titik tanggul yang rawan di wilayah Pebayuran yang membuat warga khawatir ketika Sungai Citarum meluap.
“Di Pebayuran ini ada titik-titik tanggul yang rawan, yang perlu diperhatikan secara serius oleh pemerintah pusat. Karena di Kecamatan Pebayuran sendiri ada 9 desa yang berbatasan langsung dengan Citarum,” terangnya.
Dari 9 desa tersebut, kata Hanief, ada beberapa desa yang paling rawan. Seperti Desa Bantarjaya terdapat dua titik, Desa Kertasari dua titik, Desa Karanghaur satu titik, Desa Sumberreja dua titik, Desa Karangharja dua titik dan Desa Sumberurip yang sempat jebol awal tahun 2021 lalu yang saat ini sedang dikerjakan.
Hanief menyampaikan total tanggul yang rawan di wilayahnya sebanyak 27 titik, tetapi yang sangat rawan berjumlah 9 titik.
“Jadi yang rawan kurang lebih ada 27 titik, tetapi yang rawan sekali, yang perlu diperhatikan, kurang lebih 9 titik. Mudah-mudahan saya sudah usulkan di 2023 nanti dapat diperbaiki secara permanen, supaya berbarengan dengan Cabangbungin,” harapnya.
Reporter : Fajar CQA
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 7
Pengunjung Bulan ini : 126799
Total Pengunjung : 4102527