Sabtu, 09 Desember 2023

Bojongmangu, Satu-satunya Kecamatan di Kabupaten Bekasi yang Tidak Ada Minimarket

EKONOMI   Sep 14, 2020  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 15.340 Kali


6images (7).jpeg


OPINI

Tidak asing di telinga kita, ketika mendengar kata minimarket. Apalagi dengan semakin berkembangnya teknologi dan berubahnya gaya hidup masyarakat. Keberadaan minimarket dipastikan berkembang pesat, hampir disetiap kecamatan terdapat minimarket.

Minimarket yang belakangan ini muncul bagaikan cendawan dimusim hujan, manfaatnya memang dirasakan oleh masyarakat sekitar seperti tersedianya produk pabrikan yang lebih lengkap.  Selain menyediakan keperluan sehari-hari minimarket juga melayani jasa untuk pembayaran dengan uang virtual sehingga mendapatkan kunjungan yang lebih intens dari masyarakat. 

Tapi di sisi lain, banyak pihak yang menilai menjamurnya minimarket dapat mematikan para pedagang kecil dan warung-warung di sekitarnya.

Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, mencatat, pada tahun 2017 jumlah minimarket di Kabupaten Bekasi sebanyak 337 unit. Sementara di tahun 2018 jumlahnya bertambah hampir dua kali lipat menjadi 648 unit.

Tetapi beda halnya dengan salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi yaitu Bojongmangu. Di wilayah yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Cibarusah ini, hingga saat ini belum ditemukan adanya bangunan minimarket. Padahal Bojongmangu jaraknya hanya 10 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi, Desa Sukamahi Cikarang Pusat.

Dilihat dari sisi ekonomi, kemampuan daya beli masyarakat Bojongmangu tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Kabupaten Bekasi. Mata pencaharian warganya pun cukup beragam, mulai dari petani, pedagang, pengusaha, buruh pabrik hingga pegawai negeri (ASN) dan anggota TNI/Polri.

Kenapa di Bojongmangu tidak ada minimarket? Kenapa bisa terjadi dan dapat bertahan lama? 

Salah satu jawabannya adalah karena masih kuatnya masyarakat Bojongmangu mempertahankankan semangat gotong royong.

Dengan didasari semangat gotong royong masyarakat di Kecamatan Bojongmangu lebih suka belanja di warung tetangga yang bersifat tradisional dengan tiga alasan yang sangat sederhana. 

1. Mampu membantu penguatan ekonomi secara lokal (keluarga dan tetangga).

2. Kualitas barang dan harga tidak jauh berbeda.

3. Jika belanja uangnya tidak mencukupi bisa ngutang dulu.

Ketiga alasan itu tentu seiring dengan salah satu program Nawacita Pembangunan yakni Kedaulatan Ekonomi. 

Namun demikian upaya masyarakat Kecamatan Bojongmangu untuk mempertahankan semangat gotong royong dan tetap menjaga kearifan lokal, lambat laun akan terkikis jika tidak adanya dukungan dari pemerintah.

Dukungan yang dibutuhkan adalah adanya regulasi khusus yang mampu melindungi keberlangsungan para pelaku ekonomi kemasyarakatan dan menumbuhkembangkan semangat gotong royong yang merupakan kepribadian bangsa dan bagian dari budaya yang telah tumbuh mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat.

Penulis
Ujang Mahfudin (Chimot)
 

Berita Lainnya

Genjot Produk UMKM Lokal, Pemkab Bekasi Gelar UMKM Expo 2023
EKONOMI   Dec 7, 2023   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Sejumlah Daerah di Kabupaten Bekasi Mulai Panen, Dinas Pertanian Kawal Peningkatan Produktivitas Padi
EKONOMI   Nov 28, 2023   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Ini Dia Para Juara Anugerah UMKM Bekasi Makin Berani Startup Competition 2023
EKONOMI   Nov 14, 2023   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Bea Cukai Cikarang Dukung Produk UMKM Kabupaten Bekasi Masuk Pasar Internasional
EKONOMI   Nov 14, 2023   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Dorong UMKM Berkembang, Pemkab Bekasi Gelar Anugerah UMKM Bekasi Makin Berani
EKONOMI   Nov 14, 2023   Posted by: Newsroom Diskominfosantik