KEDUNGWARINGIN — Pemerintah Desa Karangharum, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, melakukan fogging atau pengasapan di wilayah Dusun 3 sebagai langkah cepat tanggap menyusul meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Kegiatan ini dilakukan sejak Minggu (19/10/2025) dan diprioritaskan di RT 010, 011, dan 012.
Kepala Desa Karangharum, M. Rimansyah, mengatakan pengasapan dilakukan sebagai respons atas laporan warga yang terjangkit DBD di beberapa titik di Dusun 3. Pemerintah desa langsung bergerak cepat agar penyebaran penyakit tidak meluas ke wilayah lain.
“Karena banyaknya kasus demam berdarah, kami pemerintah desa Karangharum melakukan fogging di Dusun 3, khususnya di RT 010, 011, dan 012, karena ada beberapa warga yang positif DBD,” ujar Rimansyah saat ditemui, Senin (20/10/2025).
Ia menambahkan, kegiatan fogging akan difokuskan terlebih dahulu di wilayah yang sudah terkonfirmasi terdapat kasus DBD. Setelah seluruh titik di Dusun 3 selesai dilakukan pengasapan, kegiatan serupa akan dilanjutkan ke dusun lain jika diperlukan.
“Untuk sekarang kami utamakan daerah yang sudah terkena. Jika semua di Dusun 3 sudah difogging, baru kami lanjutkan ke dusun-dusun lainnya,” jelasnya.
Langkah ini, kata Rimansyah, merupakan bagian dari upaya pencegahan sekaligus mitigasi agar jumlah kasus tidak terus bertambah. Pemerintah desa bekerja sama dengan petugas kesehatan dan kader lingkungan dalam pelaksanaan fogging.
Meskipun fogging dilakukan, Rimansyah menegaskan bahwa pengasapan bukan satu-satunya solusi. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Kami juga meminta seluruh masyarakat Desa Karangharum agar terus menjaga lingkungannya. Jangan sampai ada genangan air, dan biasakan hidup bersih agar nyamuk tidak berkembang biak,” tegasnya.
Rimansyah juga mengingatkan pentingnya peran serta warga dalam melakukan gerakan 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat air, dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air hujan.
Pihak desa juga akan menggencarkan sosialisasi dan edukasi tentang pencegahan DBD melalui posyandu dan kegiatan RT/RW. Selain itu, perangkat desa diminta untuk aktif memantau kondisi kesehatan warganya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, Pemdes Karangharum berharap penyebaran DBD dapat segera dikendalikan dan tidak berkembang menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di wilayahnya.
Reporter : Ike Sopiah
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 8
Pengunjung Bulan ini : 428192
Total Pengunjung : 4103320