Minggu, 03 Agustus 2025

187 Bidan Desa se-Kabupaten Bekasi Ikuti Workshop Kegawatdaruratan Bayi Baru Lahir

PEMERINTAHAN   May 27, 2025  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 2.387 Kali


id11664_Compress_20250527_103546_6561.jpg
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Alamsyah membuka secara resmi kegiatan Workshop kegawatdaruratan neonatus atau bayi baru lahir di Aula Diskominfosantik Cikarang Pusat, Selasa (27/05/2025). Foto : Jaja Jaelani/Newsroom

CIKARANG PUSAT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi melalui Bidang Kesehatan Masyarakat menggelar workshop kegawatdaruratan neonatus atau bayi baru lahir. Kegiatan ini berlangsung di Aula Diskominfosantik, Komplek Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat, pada Selasa (27/5/2025).

Acara ini diikuti oleh 187 Bidan Desa se- Kabupaten Bekasi, dengan narasumber langsung dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibitung dan Dinkes Kabupaten Bekasi sendiri. 

Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi, Alamsyah, menjelaskan bahwa workshop ini merupakan upaya serius dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya dalam menurunkan angka kematian neonatus atau bayi baru lahir.

"Ya, workshop kegawatdaruratan neonatus ini adalah bagian dari program kami untuk meningkatkan IPM, salah satunya dengan berusaha menurunkan angka kematian bayi baru lahir," ujarnya. 

Alamsyah menekankan pentingnya peran bidan desa yang memiliki tanggung jawab besar, di mana satu bidan desa harus melayani satu desa dengan puluhan ribu penduduk.

"Tugas bidan desa ini berat. Satu bidan desa itu satu desa, ada yang penduduknya 30.000, ada yang 20.000. Mereka butuh support dan semangat," imbuhnya.

Dalam workshop tersebut, Alamsyah memberikan motivasi agar para bidan dapat bekerja dengan baik, menyadari fungsi mereka dalam penyelamatan neonatus, serta bekerja sesuai kewenangan dengan berkomunikasi dan berkolaborasi. 

Alamsyah menyebut bahwa kebanyakan kasus kematian bayi terjadi karena keterlambatan rujukan.

"Harapan kami, mereka bisa memahami bagaimana menatalaksana kebidanan sebelum merujuk pasien, kemudian bagaimana berkomunikasi dengan rumah sakit agar pasien bisa tetap dilayani dengan baik saat sampai di rumah sakit," jelasnya.

Selain itu, ia juga berharap para bidan desa dapat bekerja sama dengan lintas sektor yang ada di desa untuk pelayanan yang lebih optimal.

Alamsyah juga berpesan agar para bidan desa selalu melayani dengan hati dan empati kepada masyarakat. 

"Kami berharap bidan desa itu melayani dengan hati, empati kepada masyarakat. Kemudian yang kedua, senyum. Yang berikutnya adalah bagaimana kapasitas mereka di-upgrade selalu agar punya kemampuan yang baik dalam pelayanan, termasuk kemampuan dalam berkomunikasi dan melayani," pungkasnya. 

Reporter : Dani Ibrahim. 

 

Berita Lainnya

BOTRAM Cikarang Timur, Solusi Pelayanan Publik untuk Warga di Hari Libur
PEMERINTAHAN   Aug 2, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Semarak Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-75, dari Fun Bike, Jalan Sehat hingga Wayang Golek
PEMERINTAHAN   Aug 2, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Sambut HUT RI ke-80, Masyarakat Diimbau Kibarkan Bendera Merah Putih
PEMERINTAHAN   Aug 1, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Ini Dia 6 Aspek Penilaian Lomba Kampung Bersih Tingkat Kabupaten Bekasi 2025
PEMERINTAHAN   Jul 31, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Desa Cipayung Wakili Cikarang Timur dalam Lomba Kampung Bersih Tingkat Kabupaten Bekasi
PEMERINTAHAN   Jul 31, 2025   Posted by: Newsroom Diskominfosantik