TARUMAJAYA – Matahari yang mulai terbit perlahan seolah menjadi timelapse yang membuat cahayanya sedikit demi sedikit menerangi cakrawala. Menembus celah-celah rimbunnya pepohonan mangrove yang tumbuh subur di Pantai Paljaya, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya.
Meski sempat diguyur hujan ringan, tetapi semangat para nelayan dan masyarakat setempat tidak surut untuk menggelar acara Nadran Syukuran 6 Muara, sebagai wujud rasa syukur atas melimpahnya hasil laut dan keselamatan para pencari ikan.
Sayup-sayup dari kejauhan terdengar suara perahu motor memecah kesunyian. Satu persatu mereka berdatangan bersama rombongan masyarakat setempat dan pengunjung lainnya yang hendak menyaksikan secara langsung acara Nadran atau Larung Sesaji sebagai tradisi yang menjadi agenda tahunan tersebut.
Menariknya, bukan hanya diikuti oleh orang dewasa saja melainkan anak-anak kecil yang tampak gembira dan bahagia, berjalan sambil dituntun oleh orang tuanya menuju tempat acara.
“Hari ini para nelayan dan masyarakat dari enam muara akan berkumpul dan akan beriringan menggunakan perahu menghantarkan larung sesaji ke laut lepas. Ini merupakan tradisi kita yang ada di pesisir laut yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun ke belakang,” ucap Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Pemberdayaan Kelautan dan Perikanan, Agus Arif Setiawan, Minggu (29/01/23).
Tak lama setelah para nelayan dan masyarakat berkumpul, suasana mendadak menjadi ramai dan pecah ketika Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan tiba di lokasi acara, disusul oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Razhanul Ulum.
Di tempat itu, sebelum melepas rombongan peserta Larung Sesaji, Pj Bupati Bekasi dan Wagub Jabar, sempat berdialog dengan para nelayan sambil mendengarkan masukan yang disampaikan oleh perwakilan para nelayan.
Selang beberapa lama, tibalah waktunya perahu-perahu para nelayan yang dinaiki oleh masyarakat dan pengunjung meninggalkan sandaran menuju laut lepas.
Prosesi itu diawali dengan acara gunting pita dan bunyi sirine yang dikomandoi oleh Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum dan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan.
“Tradisi ini sebagai ekspresi wujud syukur atas berlimpahnya hasil laut sekaligus pelestarian adat dan budaya masyarakat pesisir yang mempunyai daya tarik bagi para wisatawan," kata Agus Arif.
Dirinya menyebutkan, acara Syukuran 6 Muara melibatkan sekitar 700 peserta yang terdiri dari para nelayan, masyarakat dan pengunjung.
Salah seorang nelayan peserta Nadran, Aman (55) warga Kp. Karatan Desa Segarajaya, mengaku bersyukur, karena laut di utara Bekasi masih berlimpah dengan berbagai ikan, udang, kepiting dan yang lainnya.
Ia pun mengaku senang dan tetap bersemangat mencari ikan, meskipun dengan peralatan tradisional. Dengan berbekal jaring, Aman harus menyelam hingga beberapa meter ke bawah laut.
“Kalau saya, karena tidak punya bubu atau perangkap ikan, jadi saya turun ke laut sambil bawa jaring. Biasanya saya turun hingga tiga meter untuk mencari ikan," kata laki-laki yang sudah 20 tahun bekerja sebagai nelayan ini.
Aman menuturkan, ikan-ikan yang berhasil ditangkapnya biasanya dijual kepada pengepul atau penampung yang ada di kampungnya atau dijual di pelelangan ikan.
"Alhamdulillah, biasanya dari pagi sampai sore, hasil tangkapan ikan saya sekitar lima kilogram, jika kondisi laut dan cuacanya sedang baik,” ujarnya.
Ia pun masih punya harapan, ikan hasil tangkapannya akan lebih banyak lagi, jika ke depan ada bantuan dari pemerintah untuk nelayan tradisional seperti dirinya, terutama Bubu Naga.
"Kalau saya punya Bubu Naga, saya bisa menangkap ikan, udang, kepiting lebih banyak lagi," ujarnya.
Reporter : Nur Rachman Akbar
Editor : Yus Ismail
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 8763
Pengunjung Bulan ini : 355460
Total Pengunjung : 3211977