Jumat, 03 Januari 2025

Program One Pesantren One Product Dorong Pesantren Buka Peluang Lapangan Kerja

JAWA BARAT   Oct 25, 2021  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 3.643 Kali


33IMG_20211025_075629.jpg


Hari Santri Nasional 2021

BANDUNG - Program One Pesantren One Product (OPOP) tidak hanya mendorong pesantren memiliki kemandirian ekonomi, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar lingkungan pesantren. 

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Dinas KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji, Sabtu (23/10/2021).

"OPOP ini akhirnya membuka peluang lapangan kerja. Pesantren merekrut masyarakat sekitar pesantren menjadi tenaga kerja," kata Kusmana. 

Kusmana melaporkan, sejak diluncurkan pada 2019, program OPOP sudah menyentuh lebih dari 2.500 pesantren. Menurutnya, program OPOP akan terus berlangsung secara bertahap untuk mendorong kemandirian pesantren. 

"Karena adanya refocusing akibat pandemi, maka target 2023 nampaknya belum bisa tercapai, tetapi akan tetap kita upayakan," ucapnya.

Pada 2021, sebanyak 1.329 pesantren di Jabar mengikuti audisi tahap I OPOP 2021. Kusmana menjelaskan, dalam audisi tahap I, perwakilan pesantren akan memaparkan program usaha yang sudah berjalan di pesantrennya kepada tim juri. Ada dua kategori usaha, yakni start up dan scale up. 

Selain bantuan keuangan, pesantren yang tergabung dalam OPOP akan mendapatkan peningkatkan wawasan dan pengetahuan, serta pendampingan usaha. Hal itu diberikan agar pesantren dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai tinggi, baik di pasar domestik maupun internasional.

"Lalu nanti kita juga akan seleksi mereka, dipilih yang terbaik dan akan mendapat tambahan modal untuk pengembangan usahanya," kata Kusmana. 

Menurut Kusmana, produk pesantren yang dihadirkan sangat beragam. Mulai dari makanan, minuman, fashion, sampai pertanian. "Selain makanan, minuman, fashion, ada juga yang menonjol saat ini bidang pertanian," ucapnya.

Sebelumnya, lima koperasi pondok pesantren yang tergabung dalam program OPOP berangkat ke Istanbul, Turki, untuk mengikuti 7th OIC Halal Expo dan 5th World Halal Summit 2019. 

Lima koperasi pesantren tersebut, yakni Darut Tauhid Kota Bandung, Al-Ittifaq Kabupaten Bandung, Al-Ashriyyah Kabupaten Bogor, Al-Idrisiyyah Kabupaten Tasikmalaya, dan Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan. 

Dalam dua event tersebut, kelima pondok pesantren itu memamerkan produk unggulan, memperluas pasar, diskusi, dan bertukar ide terkait kemandirian ekonomi ponpes maupun sertifikasi halal.

Selain itu, Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas KUK Jabar menggelar temu bisnis dan pameran virtual pada 5-8 Desember 2020. Dalam kegiatan itu, ratusan pondok pesantren memamerkan berbagai produk wirausaha masing-masing. Mulai dari inovasi olahan pangan, produk pertanian, peternakan, dan produk unggulan lainnya.

Temu bisnis dan pameran virtual yang merupakan bagian dari program OPOP itu berhasil mencatatkan transaksi senilai Rp21,02 miliar. (Jabarprov.go.id/Humas Jabar).

 

Berita Lainnya

Juara 1 Humas Jabar Awards, Kades Sindangmulya : Informasi Bagian dari Pelayanan Publik
JAWA BARAT   Nov 1, 2024   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Angkat Tema Jabar Menyala, Pj Bupati Dedy Supriyadi Hadiri Upacara Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Barat
JAWA BARAT   Aug 19, 2024   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Pj Gubernur Jawa Barat Keluarkan Surat Edaran Perketat Izin Study Tour
JAWA BARAT   May 13, 2024   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Dani Ramdan Pastikan Pembangunan Kabupaten Bekasi Sejalan dengan Agenda Nasional
JAWA BARAT   Apr 22, 2024   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Barat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem pada 18-24 April 2024
JAWA BARAT   Apr 18, 2024   Posted by: Newsroom Diskominfosantik

TERPOPULER BULAN INI

STATISTIK
STATISTIK PENGUNJUNG

Pengunjung hari ini : 8281
Pengunjung Bulan ini : 234345
Total Pengunjung : 3501626