Rabu, 04 Oktober 2023

Kabupaten Bekasi Satu-satunya Kabupaten/Kota di Indonesia yang Menerapkan IKIK

PEMERINTAHAN   Jul 14, 2022  -   Diposting Oleh : Newsroom Diskominfosantik  -  Dibaca : 4.023 Kali


id5190_Compress_20220714_070812_2196.jpg
SOSIALISASI IKIK : Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan dari BKKBN Pusat, Edi Setiawan saat menjadi narasumber pada kegiatan sosialisasi IKIK yang digelar di Hotel Java Palace Jababeka Cikarang Utara, pada Rabu (13/07).

CIKARANG UTARA – Kabupaten Bekasi menjadi satu-satunya kabupaten/kota se-Indonesia yang telah memiliki Indeks Kepedulian Isu Kependudukan (IKIK). 

Hal tersebut dikatakan Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan dari BKKBN Pusat, Edi Setiawan saat menjadi narasumber pada kegiatan sosialisasi IKIK yang digelar di Hotel Java Palace Jababeka Cikarang Utara, pada Rabu (13/07).

“Kami telah menyusun IKIK dari tahun 2013, tetapi hanya kita hitung untuk level nasional dan level provinsi. Kemudian dengan kerjasama ini, baru Kabupaten Bekasi yang memanfaatkan peluang ini untuk kita bisa menghitung IKIK untuk level kabupaten/kota,” jelas Edi Setiawan.

Dengan begitu, Kabupaten Bekasi menjadi satu-satunya Kabupaten/Kota yang pertama memiliki penghitungan Indeks Kepedulian Isu Kependudukan untuk tingkat Kabupaten/Kota.

“Jadi Kabupaten Bekasi menjadi satu-satunya dari 500 sekian Kabupaten/kota yang mempunya angka IKIK, dan kita harapkan kabupaten/kota lain bisa tergerak menjadikan IKIK sebagai salah satu sumber indeks untuk bisa mengukur bagaimana kepedulian terhadap isu-isu kependudukan,” harapnya.

Dengan memiliki penghitungan IKIK, Edi berharap akan menjadi rujukan setiap pemerintah daerah untuk membangun wilayahnya. Ada empat komponen dari IKIK yaitu komponen kualitas, kuantitas, mobilitas dan lingkungan.

“Manfaatnya apa, ketika kita mengetahui indikator-indikator tersebut, kita jadi tahu lemahnya dari pembangunan kependudukan Kabupaten Bekasi apa? Misalnya masih tingginya angka pengangguran dan perceraian, itu masih menjadi penyebab kualitas di Kabupaten Bekasi itu masih rendah,” paparnya.

Selain itu, juga kepemilikan akte kelahiran masih sangat rendah serta banyaknya generasi muda yang tak menamatkan sekolahnya baik ditingkat SMP dan SMA.

“Tingkat pendidikan drop out level SMP dan SMA masih tinggi , nah ini masih menjadi kendala dari sisi komponen kualitas,” tambahnya.

Dengan penghitungan IKIK, permasalahan tersebut akan diketahui penyebab serta solusi untuk menanganinya.

“Jika telah mengetahui, kita bisa memberikan advokasi kepada dinas terkait, pekerjaan rumah apa yang nantinya bisa dijadikan sebagai prioritas bagi pembangunan kependudukan Kabupaten Bekasi,” tandasnya.

Reporter : Fuad Fauzi

Editor      : Yus Ismail

 

Berita Lainnya

Pj Bupati Bekasi : Penggunaan Teknologi Digital Dapat Meningkatkan PAD
PEMERINTAHAN   Oct 4, 2023   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
BPBD Distribusikan 34.000 Liter Air Bersih untuk 255 KK di Desa Sumberurip
PEMERINTAHAN   Oct 3, 2023   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Diskominfosantik Gelar Sosialisasi Perkuat Keamanan Informasi Layanan Digital
PEMERINTAHAN   Oct 2, 2023   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Momentum Hari Kesaktian Pancasila, Pemkab Bekasi Gelar Deklarasi Pemilu Damai 2024
PEMERINTAHAN   Oct 1, 2023   Posted by: Newsroom Diskominfosantik
Dani Ramdan Berharap Kehidupan Berpancasila di Kabupaten Bekasi Semakin Baik
PEMERINTAHAN   Oct 1, 2023   Posted by: Newsroom Diskominfosantik