CIKARANG PUSAT - Pemerintah Kabupaten Bekasi menargetkan dapat melakukan Rapid Test terhadap 5000 penduduk untuk mengetahui peta penyebaran virus Covid-19.
"Rapid test ini skrining (deteksi dini-red) yang hasilnya bisa memetakan, ada tidaknya kontak langsung antara yang positif dengan ODP dan PDP itu," kata Juru bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi (PIKOKABSI) dr. Alamsyah, Senin (30/03).
Menurut Alamsyah, secara epidemologi, untuk mendapatkan hasil yang akurat, rapid test sebenarnya harus dilakukan terhadap 5-10 persen dari jumlah populasi penduduk.
"Tapi di bawah itu pun bisa kalau rapid test itu dilaksanakan secara merata. Makanya kita lakukan juga door to door supaya tidak terpusat di satu tempat," kata Alamsyah, Senin (30/03).
Sejauh ini Pemkab Bekasi sudah menggelar rapid test kepada 1000 orang yang dilaksanakan secara door to door dan drive thru di Stadion Wibawamukti, Jumat (27/03). Dari 1000 orang yang diikutsertakan, 2 orang dinyatakan positif sementara 998 lainnya negatif.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat teleconference bersama Asda 1 Juhandi, Senin (30/03) mengatakan akan menambah 1000 alat rapid test untuk Kabupaten Bekasi. Sehingga untuk mencapai angka 5000 Pemkab Bekasi harus membeli sendiri 3000 alat rapid test yang dianggarkan dari APBD.
"Insya Allah kekurangan rapid test kita akan siapkan dari APBD," kata Alamsyah.
Reporter : Muhamad Ikbal
Editor : Tata Jaelani
Berita Lainnya
TERPOPULER BULAN INI
Pengunjung hari ini : 3490
Pengunjung Bulan ini : 242058
Total Pengunjung : 2278915